Friday, March 27, 2009

Airmata ini....

Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji".

Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.

Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.

(Luqman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.

Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).

Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. (18)
Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.

Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. Dan di antara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan. (QS.31 : 12 – 20)

Airmata ini...

Jeritku pada malam yang sepi, ketika pekat menyelimuti diri
betapa tak kumengerti, ketika cinta ini berbalas caci maki
ingin kuteriakan rasa ini namun apa daya diri ini
tak berdaya dalam belenggu lisan yang terkunci

salahkah diri ini yang mencoba tuk sempurna
dalam berbagai keterbatasan yang dimilikinya
salahkah diri ini yang mencoba tuk membalas budi
semua kasih sayang yang telah kalian beri

airmata ini untuk kalian yang kusayangi
airmata ini untuk kalian yang kucintai
airmata ini untuk kalian yang begitu berarti

dalam doa, sujud dan setiap langkah
selalu kumohonkan ampunan, rahmat dan hidayah
Kepada Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang
untuk kalian yang begitu penuh kasih sayang

maafkanlah diri ini yang sering membuat susah
dalam khilaf yang sering memancing amarah
ingin rasanya bisa buat kalian bangga
lalu tersenyum dan dekapku bahagia

namun ku terlupa akan sebuah sentuhan hangat yang menyejukan jiwa
yang kurindukan untuk menenangkan gundahku dalam berbagai peristiwa
bukan karena aku kecewa pada kalian, tapi aku sadar betapa diri ini yang tidak bisa membaca
makna keindahan yang kalian beri dalam kerasnya batu permata

oh...ibu...ibu...ibu dan ayah
izinkanku tuk pergi berjihad di jalan-Nya
izinkanku tuk menolong agama-Nya
izinkanku dan restuilah jalan juang anakmu ini

oh...ibu..ibu..ibu dan ayah
jangan kalian menjadi peghalang diriku dengan-Nya
jangan kalian menyuruhku melakukan hal yang dibenci-Nya
jangan kalian melalaikanku dari mengingat-Nya

rasa sayangku pada kalian tak akan pudar dan berlalu
dalam bab hitam putih yang berubah kelabu
yang hati dipenuhi debu oleh jiwa yang menderu
dalam lantunan melodi kehidupan syadu.

Kuingin kalian tahu, bahwa diri ini begitu sayang kepada kalian
tak ingin kulihat kalian bersedih di dunia apalagi di akhirat
kuingin kita bersama berhimpun didalam jannah yang indah tak terkira
Syukurku pada-Nya, Yang Maha Mulia dan Maha Perkasa
shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW
beserta keluarga, sahabat, dan pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.

Monday, March 23, 2009

Disini Mencintaimu..Hingga Ujung Waktu...

sangat menakjubkan apa yang sedang kubaca
menyirat dalam kehati sang pengembara
tentang seorang peimpin ummat yang bersahaja
yang sejarah pun mencatatnya

sebagai sebuah existensi
yang wajib diyakini
tentang Nabi terakhir ummat ini
Rahmatan Lil 'Alamin

Tangisku yang dalam tersentuh
Hatiku terasa galau dan resah
oh...aku malu dengan diriku
yang tidak bisa meneladanimu

meski nafasmu kini tak dapat kurasa
meski senyummu kini tak dapat kulihat
meski nasihatmu kini tak dapat kudengar

namun diri ini bersama berjuta-juta kaum muslimin di dunia
sangat mencintaimu dan merindukanmu
kami pelajari sirahmu, haditsmu dan semua tentangmu
kami mencintaimu dan berharap kelak dapat bertemu di yaumil akhir
dan engkau pun mengenali kami sebagai ummatmu
dan kau mohonkan syafaat kepadaNya untuk kami yang mencintaimu

kusadari betepa dahsyatnya cintamu kepada kami
hingga diakhir hayatmu masih terucap “ummatku...ummatku...”
kami disini menjawabmu meski sudah terlewat 1400 tahun
dan kami akan terus mencintaimu dan mengimanimu ,meskipun kami harus melalui
hari-hari panjang yang rumit tanpa hadirmu disini

oh beruntunglah mereka yang hidup
ketika engkau masih berada disekitar mereka
namun kami merasa lebih beruntung
karena kami mencintaimu dan mengimanimu meski engkau sudah tidak ada diantara kami

Semoga shalawat serta salam selalu tercurah atasmu
dan atas keluargamu, sahabat, serta pengikutmu yang setia hingga akhir zaman
Wahai Nabi kami, murabbi kami, pemimpin kami, teladan kami, panglimanya para mujahidin
Muhammad Shalallahu alaihi Wassalam
kami disini mencintaimu.....hingga ujung waktu...

Thursday, March 19, 2009

Burn In Hell...

Still standing here watching, to the truth that are revealed to me
I still do not believe what on my vision to see
I wanna scream so loud so everyone would hear
this heart of mine being grabbed upon the fantasy of life

being the ignorance that try to fool everyone
with fake smile and leave the bad things behind
and being tortured by someone
that you hope to give something in mind

Oh...how stupid, it's nothing we can do
if we're late to beg forgiven from Lord of the Worlds
and then you found out that the angel of death already comes
to violently plucking the souls of the unbelievers


and when you shall see it with your own eyes
'yes, there will be no doubt about it
that you shall surely see Hell?
Again, you shall surely see it with the sight of certainty.”(QS.102 : 6,7,8)

Then again my friend, there is nothing I can do
besides just warn you about the day when I can't warn you anymore
My friend, there is no guarantee that us will be safe from being burn in hell
Just one thing I hope from you, please accept the truth

do not run away, cause there'll be no escape
we pray and beg to be forgiven

“In the name of Allah, the Beneficent, the Merciful.
Praise be to Allah, Lord of the Worlds,
The Beneficent, the Merciful.
Master of the Day of Judgment,
Thee (alone) we worship; Thee (alone) we ask for help.
Show us the straight path,
The path of those whom Thou hast favoured; Not the (path) of those who earn Thine anger nor of those who go astray.” (QS. 1 : 1-7)

Wednesday, March 18, 2009

Past, Present and Future...

Kehidupan seseorang itu emang sangat susah ditebak. Ada yang dulunya sangarrr abiez, eh sekarang lembutnya minta ampyun. Pokoknya dinamis banget dah. Berubah-ubah menjadi lebih baik dari sebelumnya. Terus klo diperhatikan, juga ada lho yang hidupnya kayak githu-githu aja. Kagak ada perubahan yang berarti. Yah saya sendiri megakui bahwa saya telah melewati masa metamorfosa jati diri.
Pada awalnya dulu saya masih ingat ketika saya masih duduk di bangku SMP swasta di Balikpapan. Trus saya itu masih inget banget ada temen yang keren abies, udah pinter...jago main drum pula...main basketnya keren...main bolanya apalagi. Pokoknya teman-teman saya waktu itu pada keren-keren semua, cuma saya aja ngerasa diri paling gag keren, hehehe maklumlah gag ada talenta yang bisa dibanggakan. Saya masih inget dulu awal-awal sekolah masuk kelas unggulan. Wuih yang ada di kelas ntu semuanya canggih-canggih euy. Ada yang bahasa inggrisnya lancar banget, matiknya jago, biologinya lihai...wah pokoknya mantap semua dah. Dan lagi-lagi saya menemukan diri saya nomor dua, tiga atau lima di belakang mereka semua.
Nah pada saat itu saya melihat bahwa disekolah saya memang banyak orang yang pintar, kaya dan sebagainya, namun orang yang tidak mengerti juga jauh lebih banyak. Kebanyakan sih mereka yang banyak mengahabiskan waktunya untuk pacaran dan melakukan hal lain yang tak berguna. Ada juga orang-orang tertentu yang menjadi preman (tukang palak), bayangin aja uang saku mereka rata-rata 15 rebu ditambah hasil palak serebu per anak!!! Parah...
Yah kembali ke diri saya yang dulu. Masih dalam masa pencarian jati diri juga. “Sebenarnya siapa sih saya ini???” selalu pertanyan itu yang terlontar dari benak. Ya saya kadang mencoba menjawab nurani saya itu dengan jawaban yang belum pasti. “saya adit kan???”. Merasa belum puas. Pertanyaan itu terus menggempur dada ini sampai sesak. Akhirnya saya bertemu dengan seorang teman. Namun bukan contoh teman yang baik rupanya tapi dia cukup baik kepada saya karena saya rasa cuma dia yang merasakan existensi saya di sekolah itu, hehe. Di sekolah saya selalu nebeng popularitas dengan dia, karena jujur dia emang keren dan banyak duit. Banyak pula cewek yang suka dengan dia. Hari-hari berlalu, yah akhirnya saya harus move dari kelas unggulan karena gagal bersaing, namun saya sempat bertahan selama 3 semester. Nah ketika move kekelas lain saya memiliki teman-teman baru yang rada aneh bentuknya...oops, bukan maksudnya karakternya beda banget sama yang dikelas unggulan. Hehe...saya sambung di post berikutnya aja ah, mau mandi negh hahaha.

doa untuk negeriku

dimalam yang begitu dingin dan sepi
saat semua manusia masih menjelajahi alam mimpi
ada sebuah seruan dalam diri
untuk segera bangkit dan bersuci

kucoba untuk berdiri dalam remang-remang
antara kegelapan dan cahaya benderang
kubuka mata ini dan tampak semu bayang-bayang
antara ilmu dan hikmah yang hilang

segera kulangkahkan kaki
tanpa kuhiraukan diri yang masih menanti
sebuah jawaban tentang arti existensi diri
Kuyakin semua ini hanya untuk Yang Maha Tinggi

dinginnya udara malam tak membuat diri jera
yang terbasuh dalam thaharah
dinginnya udara malam tak membuat diri ini terluka
yang terbangun untuk berdialog dengan Tuhannya manusia

kubuka sajadah cintaku
kulantunkan ayat-ayat cintaMu
yang mengalun dalam irama syahdu
bak seorang penyair bersenandung merdu

lalu dipenghujung shalatku
dalam sujud terakhirku
ada sebuah harapan baru
dan doa untuk negeriku

Ya Allah Yang Maha Suci, anugrahilah negeri kami para pemimpin yang beriman kepadaMu
Ya Allah Yang Maha Besar, anugrahilah negeri kami para pemimpin yang akan menjalankan syariatMu
Ya Allah Yang Maha Pengasih, anugrahilah negeri kami para pemimpin yang meneladani rasul kami, Muhammad SAW
Ya Allah Yang Maha Penyayang, anugrahilah negeri kami para pemimpin yang menjadikan Al Quran sebagai pedoman hidupnya
Ya Allah Yang Maha Mulia, anugrahilah negeri kami para pemimpin yang menjadikan jihad sebagai jalan juangnya
Ya Allah Yang Maha Bijaksana, anugrahilah negeri kami para pemimpin yang menjadikan mati syahid sebagai cita-cita tertinggi mereka.
Ya Allah Yang Maha Perkasa, Hanya kepada Engakulah kami berserah diri dan meminta pertolongan...
tolonglah negeri kami Ya Allah...tolonglah....Amin.

fatwa MUI itu salah

saya heran juga kadang dengan orang yang menganggap bahwa fatwa MUI itu salah. Terutama dengan Fatwa haram rokok. Kan udah jelas klo rokok itu banyak mudharatnya daripada manfaat, tap kok orang-orang tetep ngotot yah. Kan mereka para Ulama dinegeri kita, mereka yang mengkaji sesuatu untuk kemaslahatan ummat. Apakah masyarakat kita sudah tidak mempedulikan lagi seruan para Ulama yang mengajak kepada kebajikan ini. Malah mereka memperolok-oloknya, bahkan sampai ada yang berdemo segala. Saya jadi bertanya tanya apakah negeri ini sudah kehilangan kepercayaan kepada para Ulamanya, sehingga fatwa mereka tidak dipedulikan lagi. Ironisnya sebagian besar ummat Islam menolak fatwa ini. Sebagai seorang mahasiswa yang merasa memiliki dan mewarisi negeri tercinta ini, saya pribadi merasa bertanggungjawab atas masalah ini. Ternyata masih banyak yang belum paham, masih banyak yang harus diselesaikan. MUI harus mendapat dukungan penuh dari mahasiswa terutama Mahasiswa pergerakan. MUI adalah harapan kami untuk mewujudkan Indonesia Madani. Untuk ummat Islam Indonesia, bersatulah dan taatlah kepada Allah SWT, Rasulullah SAW dan para ulil amri.

Monday, March 16, 2009

Pemimpin yang kunantikan...

Matahari nan cerah telah kembali mengiringi pagi yang indah. Cahayanya terus menembus celah-celah perbukitan, hingga masuk ke rumah-rumah memberi kehangatan. Terdengar kicauan burung yang seolah memberi nada pada pagi ini. Pohon – pohon yang melambai-lambai tertiup angin memberikan nuansa yang menyejukan hati. Kuhirup udara pagi yang segar, lalu kuhembuskan. Kurasakan karuniaNya yang begitu melimpah. Kuperhatikan sekeliling, tampak rumput yang menghijau, lalu ada semut-semut yang keluar dari sarangnya, hilir mudik kesana kemari. Kupu-kupu yang beterbangan diantara bunga-bunga yang indah. Sambil perlahan kurasakan hembusan angin yang sejuk menerpa diri ini. Begitu lembut dan indahnya. Seandainya mereka sadar akan hal ini. Betapa semua ini sangat berharga. Betapa semua ini begitu indah untuk disia-siakan.

Pikiran ini pun teringat beberapa waktu yang lalu. Berpindah jauh di sebuah negara Indah yang sedang dijajah oleh manusia paling tidak tahu diri. Di Gaza, Matahari mungkin tak akan tampak karena yang ada hanya asap tebal yang menghitam di langit. Sementara banyak tumbuhan dan binatang yang mati karena berhari-hari diharus dilalui tanpa air hanya hujan fosforlah yang bisa mereka dapatkan. Manusia pun dibantai, darah syuhada membasahi bumi. Betapa pemandangan yang sangat sulit kita bayangkan bagi kita yang tinggal di negeri yang aman. Bagi mereka saudara-saudariku yang tinggal di Gaza, bagi mereka saudara-saudariku yang memperjuangkan Palestina Merdeka, bersabarlah dan jangan bersedih. Sesungguhnya Allah SWT beserta kita.

Kafilah Syuhada telah memanggil jiwa-jiwa suci. Yang telah menjual dirinya hanya untuk Allah SWT semata. Kafilah syuhada telah berseru keseluruh pelosok negeri ini. Ummat ISLAM Bangkitlah, Bersatulah, mengapa kita saling terpecah dan saling menghujat. Mengapa kita tidak saling menolong, bukankah tujuan kita sama. Sesungguhnya musuh kita adalah musuh yang jelas. Dan syahadat adalah pemersatu kita. Shalat kita adalah pilar agama ini.

Seorang Muslim Sejatilah yang dinantikan untuk memimpin negeri ini. Seorang pemimpin yang selalu shalat berjamaah tepat waktu. Seorang pemimpin yang selalu shalat di sepertiga malamnya, memohon petunjuk kepada Yang Maha Kuasa. Seorang yang menghiasi diamnya dengan dzikir kepada Allah SWT. Seorang pemimpin yang menjadi pelindung ummat. Seorang pemimpin yang menjadi contoh, panutan dan pelayan ummat. Masih adakah Pemimpin yang menjadikan Rasulullah SAW dan Sahabat sebagai teladan di zaman sekarang ini??? Dimanakah pewaris Jiwa Umar bin Al khattab, Shalahuddin Al Ayyubi, Khalid bin Walid, Ali bin Abi Thalib ??? Dimanakah Kalian ???

Anak buah gag tau diri !!!!

Bismillah

Alhamdulillah. Segala Puji hanya untuk Allah SWT semata. Klo kita disuruh ngitung nikmat yang Allah SWT berikan ke kita mulai dari tadi pagi kita bangun ampe detik ini, kalkulator paling canggih sedunia aja bakalan gag mampu ngitung dah, itu juga baru nikmat Allah SWT yang hari ini, Blum nikmat Allah SWT semenjak kita akil balig, atau nikmat Allah SWT yang diberikannya semenjak kita lahir kedunia ini. Udah gitu masih aja kita nggak mau melaksanakan perintahNYa, sok mucil ato emang sombong.

Ngomong-ngmong soal nikmat Allah SWT, saya paling tersentuh dengan firmanNya yang berbunyi “Maka nikmat Tuhanmu yang mana yang kau dustakan?” (55:13). langsung nggak bisa ngomong apa-apa, masa mau dibantah, mana bisa coy !!! uda SKAK MAT...JLEEBB !!! nyucuk rasanya....Malu banget karena betapa lemahnya diri ini. Udah lemah nggak taw diri pula. Yah bener aja klo Malaikat Maut ntar bkalan gag segan segan untuk mengahajar kita habis-habisan. Nggak usah deh jauh-jauh, kita klo punya anak buah (ciyeh misalnya kita udah jadi boss negh !!!) trus kita kasih tempat tinggal ke dia, kita kasih makan, trus kita kita gaji juga setiap bulannya. Tentunya sebagai manusia normal yang berakal, anak buah tersebut harusnya berterima kasih dan menunjukan kontribusi yang memuaskan untuk usaha kita. Nah apa jadinya ternyata yang di lakukan anak buah kita hanya berfoya-foya dan bermalas-malasan. Boro-boro mau kerja disuruh mandi aja males. Nah itu baru contoh simple antara anak buah yang gak tau diri dengan boss yang baik hati, klo kita tanyakan ke diri kita, trus coba kita menjawab dengan JUJUR, kira-kira bagaimana perasaan kita jika kita punya anak buah yang gak tau diri tersebut??? (hayoo jawab yang jujur !!!)

About Me

AAs leaves fall down from it’s branch. Swinging with a wind blows, goes to a river of dream. When thought and memory fly away decide to journey to find reality. And the truth is always shrouded by thick heavy fog. I found my self survived from being stuck in the darkness. And started to face my shadows. To walk in this path as a good muslim and be proud of it no matter what.

I realized that our life is to worthy for just a nothingness'. Then I’ve chosen this path...along with my friends...my families.

A lot of things happen...
It's me who really weaks and pathetic...but everyone thinks I'm stronger.

Thanks for accepting me as your Friend.

The Beautiful things for me is what they called about 'FRIENDSHIP'

Kakek Penjual Kardus

Bismillah

Ada sebuah kisah menarik, suatu hari ketika saya sedang makan di warung pinggir jalan, saya melihat sebuah batu besar diseberang jalan. Hampir saja beberapa pengendara terjatuh karena menabrak batu tersebut. Ironis sekali, karena tidak ada satupun yang menyingkirkan batu tersebut.
Namun ada yang menakjubkan, ketika melihat diseberang jalan ada seorang kakek tua, yang terlihat begitu kesulitan mengganjal gerobaknya dijalan yang menurun. Setelah selesai mengganjal, kakek tersebut langsung berlari dan menyingkirkan batu yang ada di jalan tersebut. Lalu ia kembali ke gerobaknya, namun naas...karena tak mampu menahan berat, kakek tersebut terperosok ke pinggir jalan sehingga gerobak yang membawa kardus berkas itu terbalik. Seketika itu juga saya yang dari tadi hanya memperhatikan langsung beranjak dan menolong kakek tersebut. Saya membantu membalik gerobaknya, dan menyusun kembali kardus yang berhamburan. Lalu sang kakek tadi berbisik lirih.

“Terima kasih, ya nak???”
“Saya yang harusnya berterima kasih kek, kakek yang sudah menyingkirkan batu itu...barangkali kalau tidak segera disingkirkan akan terjadi kecelakaan !!” jawabku
“duh nak, jadi dari tadi sampeyan merati'in saya toh?”
“Iya Kek...”
“nak inget pesen kakek, Iman itu ada 72 atau 73 cabang, yang paling utama adalah mengucapkan tiada sesembahan yang patut disembah melainkan Allah dan yang paling rendah adalah menyingkirkan duri dipinggir jalan”

Sontak saja saya kaget, wah luar biasa...rupanya kakek ini bukan orang biasa. Apa yang beliau sampaikan begitu menyentuh. Sangat sulit menemukan orang yang sangat peduli seperti kakek tersebut. Sesaat saya tertegun, namun kembali kakek itu menegur

“napa toh nak? Kamu kok kayak orang heran gitu”
“iyah kek, orang kayak kakek udah mulai langka didunia ini...”
“jangan bilang begitu nak, masih banyak orang sholeh yang memperhatikan kemaslahatan ummat”
“iya kakek bener...”
“...dan satu lagi nak, manfaatkan kesempatan untuk beramal sholeh semaksimal mungkin, karena mungkin saja itu adalah kesempatan terakhir kita untuk beramal...dan ikhlaslah jika melakukan sesuatu...niatkan semuanya karena Allah SWT”
“...Insya Allah, kek”

Perkataan kakek tersebut begitu membekas di hati...pesannya yang begitu menyentuh begitu membekas dan akan selalu menjadi motivasi untuk diri ini agar selalu memaksimalkan kesempatan untuk segera beramal. Karena seperti yang beliau katakan, “mungkin saja itu adalah kesempatan terakhir kita untuk beramal”. So, banyak-banyak beramal dan menuntut ilmu...agar kelak kita tidak menjadi orang yang merugi di kemudian hari.

Wassalam,

Wednesday, March 11, 2009

It's A New Day !!!

Bismillah

Alhamdulillah sampe detik ini begitu banyak karunia yang Allah Berikan kepada saya. Malu rasanya karena ternyata diri ini masih saja banyak melakukan khilaf. Kadang sudah berazzam dalam hati...begitu kuatnya. eh Begitu dpet godaan dikit Luntur dah. Wuih emang bener 'Jangan Mengaku Beriman klo Blum di uji...Syurga gag GRATIS men!!!!' butuh perjuangan yang berat untuk mencapainya.
kita analogikan, gini kita pengen dapet gaji gede tapi kerja kita males2an...yah bos yang manusia aja ngeliatnya males naikin gaji kita apalagi pangkat kita.
yah begitulah...hidup di dunia yang sementara ini gag ada yang abadi...klo kita laoer trus makan, apalagi makanan favorit...wuih rasanya nikmat banget, tapi nikmat cuma sementara doanks..bis tugh kenyang dah..coba ditawarin lagi mana maw..paling nunggu 3-4 jam lagi baru tugh makanan bakalan disikat. yah kenikmatan di dunia cuma sementara.
Pengen yang Gag ada matinya....well cuma ada di syurga men...!!!
I told you...it's a SECRET !!!
Para Syuhada itu gag bakalan di itung2 lagi ntar pas hari kiamat, mereka langsung nyelonong ke syurga, trus dpt Istana Mewah komplit dengan isinya plus Bidadari n pelayan2nya, dikompleks Elite para Nabi and Tabi'in pula ..
wuiiiiiiiiiiiiiiiih gwe sampe ngiler...
MAUUUUUUUUUUUUUUUU?????
Well, once again I told you it's not easy being a Syuhada...