Sunday, May 31, 2009

TAK ADA CAPRES PRO SYARIAH, MASIH HARUSKAH MEMILIH ???

Pemilihan legislatif sudah berlalu, berbagai spanduk, baliho, poster dan berbagai alat kampanye para 'selebriti dadakan' kini sudah bersih dari jalan-jalan nusantara. Banyak yang dipertaruhkan dan efek sampingnya pun sangat luar biasa. Beruntung mereka yang berasal dari partai kelas atas yang punya dana kampanye besar dan kader yang terkenal. Tapi cukup mengenaskan bila melihat caleg yang kini harus mendekam di RSJ. Frustasi karena kalah judi, lucunya bukannya menerima keadaan tetapi malah stress sendiri. Inilah fenomena keadaan negeri yang mayoritas rakyatnya adalah Muslim namun lebih bangga disebut negara Pluralis, sehingga tidak ada identitas yang jelas tentang Bangsa yang memiliki sejarah keISLAMan yang luar biasa ini.


Hasil Pileg yang diumumkan oleh KPU banyak menuang kontroversi. Mulai dari banyaknya pelanggaran pemilu, hasil perolehan kursi yang berubah-ubah, dan banyak hal lainnya yang perlu dipertanyakan keabsahannya. Dan dari hasil tersebut juga tampak bahwa partai orde baru seperti GOLKAR dan PDIP masih mendapat suara yang signifikan. Sementara DEMOKRAT yang notabenenya adalah partai era reformasi berhasil meraih posisi puncak dengan persentase 20% lebih. Luar biasa !!! Lalu bagaimana dengan partai ISLAM seperti PKS, PAN, PPP, PBB, dan lainnya. Semuanya hanya meraih suara dibawah 10%. Menyedihkan tapi inilah kenyataan, coba jika seandainya semua partai ISLAM bersatu maka bisa dipastikan mereka lolos dengan perolehan suara hampir 30%.


Menurut wakil ketua Fraksi PKS DPR-RI Zulkieflimansyah, kemenangan Demokrat adalah karena keberhasilan mereka mengesankan SBY sebagai orang baik yang berhasil memimpin pemerintahan melalui iklan di media. “Jika dikatakan partai ISLAM redup tidak benar, karena yang membesarkan Demokrat adalah iklan. Melalui iklan yang masif, mereka berhasil membentuk masyarakat pragmatis yang menginginkan hal-hal real. Inilah yang ditangkap Demokrat.” jelasnya.


Kini setelah pengumuman CAPRES-CAWAPRES telah dipublikasikan ke masyarakat. Munculah tiga pasangan yang sangat mencengangkan, SBY-BUDIONO, MEGA-PRABOWO, JK-WIRANTO. Lalu mana Capres atau Cawapres Islam.“Lho tapi mereka semua kan Muslim???”kata seorang teman dari PKS. Maaf, muslim yang seperti apa dulu, kalau mereka semua sepeti Hidayat Nur Wahid, saya sih sepakat-sepakat saja. Tapi tak ada satupun yang memiliki kriteria pemimpin Islam sejati. Nyatanya saja kemarin ketika ada pemeriksaan kekayaan oleh KPK, para Capres ini memiliki kekayaan yang luar biasa, miliaran bahkan triliunan. Astagfirullah, lalu kini dimedia mereka berteriak-teriak tentang kesejahteraan, benar saja saya menyamakan sekuler dengan munafik.


Kenyataan telah memberikan fakta bahwa partai ISLAM telah mendukung SBY-Budiono yang akan membawa arus Neo-Liberalisme yang sudah terbukti meluluhlantakan perekonomian dunia. Namun perlu kita telaah secara positif maksud dan tujuan dari merapatnya Partai ISLAM di kubu SBY. Dapat dipastikan dengan waktu yang singkat, tak mungkin akan terjalin komunikasi yang signifikan antara internal Partai ISLAM. Mungkin ini adalah momen yang tepat selama 5 tahun mendatang untuk menyatukan Visi dan Misi Partai ISLAM. Sehingga 5 tahun lagi atau lebih tepatnya pada tahun 2014 bisa dipastikan akan terbentuknya koalisi partai ISLAM yang akan memperjuangkan hukum-hukum ALLAH SWT di tanah Islam Indonesia. Selain itu, merapatnya partai ISLAM di kubu SBY, juga akan memberikan supply Kader Partai ISLAM di kabinet pemerintahan SBY Berbudi, tentunya jika koalisi ini menang. Setidaknya jika 80% kabinetnya adalah orang-orang berkualitas dari partai ISLAM, maka bisa dipastikan akan memudahkan pergerakan dakwah ISLAM di indonesia.


Terkait dengan koalisi partai, yang harus diwaspadai adalah koalisi yang membangun kekuasaan, bukan menyelesaikan persoalan bangsa. PKS mencoba mengemas bentuk koalisi yang menjadikan ISLAM sebagai solusi alternatif bagi permasalahan bangsa dan negara. Tinggal bagaimana respon Demokrat. Kalau nanti SBY menang, maka akan ada tekanan. Kelak kebijakan luar negerinya akan berubah, meski tidak vulgar anti Amerika, tapi paling tidak sudah bisa menjaga jarak, kritis terhadap kebijakan luar negeri Amerika.


Hingga saat ini, partai ISLAM tetap layak. Sama halnya ketika bertanya kepada orang perancis dan jerman, apakah partai kristen masih layak? Begitu juga kalau bertanya kepada orang israel apakah partai yahudi masih layak? Mereka semua akan menjawab sama, masih.


Masalahnya adalah bagaimana kemasannya. Sederhana saja, ISLAM itu mengajarkan pembelaan kaum lemah. Tinggal bagaimana partai ISLAM mengemas ideloginya sebagai Rahmat bagi alam ini, supaya bisa tegak di seluruh aspek kehidupan.


Waallahu'alam bishshawwab.

Friday, May 22, 2009

kebahagiaan adalah...

Begitu Banyak yang ingin diceritakan. Begitu Banyak yang ingin diberikan. Begitu banyak yang ingin diperbaiki. Begitu banyak yang ingin dipelajari. Begitu banyak rasa syukur yang terus mengaliri cita-cita. Merubah angan-angan menjadi mimpi hari esok yang ingin diraih. Menjadikan hari ini lebih berarti karena begitu besarnya kesempatan untuk terus belajar dan menggali potensi diri. Kesempatan untuk terus melakukan kebaikan. Menebar keikhlasan disetiap perbuatan. Lalu menyemainya dengan ketulusan hati yang bersih dan hanya mengharap ridha Allah SWT. Hari ini, diawali dengan mengucap rasa syukur, lalu bermuhasabah di pagi buta. Saat kokok ayam jantan masih bersahut-sahutan, memberi kabar tentang para malaikat yang hilir mudik mengawasi manusia.

Inilah kisah tentang perjalanan seorang hamba yang penuh dengan kelemahan, penuh dengan keterbatasan, penuh dengan khilaf dan salah. Namun tetap saja Allah SWT tidak pernah mengurangi sedikit pun karunia-Nya. Bahkan masih bisa kita temukan begitu banyak karunia di balik kesulitan-kesulitan hidup yang kita hadapi.

Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan. (QS. 16:53)

Masih terngiang kisah abadi tentang seorang nabi akhir zaman. Seorang manusia luar biasa yang menjadi rahmat bagi semesta alam. Kisah hidupnya yang mempesona, menjadikan risalah yang dibawanya adalah tuntunan keselamatan dunia dan akhirat. Dialah penutup para nabi yang tidak akan ada lagi nabi sesudahnya. Dialah yang menyempurnakan risalah Islam yang mulia. Sang murabbi yang membina generasi Rabbani paling tangguh. Menanam benih-benih keimanan yang berkualitas. Rasulullah SAW disini kumerindukanmu, berharap diriku yang lemah ini mampu meneladanimu. Namun betapa kudapati diriku selalu saja melakukan khilaf. Yaa Allah betapa lemahnya diriku ini, ampunilah hamba, Berikanlah kekuatan pada hambamu ini untuk memenangkan pertempuran besar yang berkecamuk didalam dada.

Dan Allah tidak menjadikannya (mengirim bala bantuan itu), melainkan sebagai kabar gembira dan agar hatimu menjadi tenteram karenanya. Dan kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. 8:10)

Maka tiadalah kesedihan selain lemahnya iman. Dan kebahagiaan adalah karunia Allah dibalik ujian hidup yang terus mengisi hari-hari kita. Menjadikan perjalanan waktu menjadi lebih bermakna. Menghias mimpi-mimpi kita menjadi bunga-bunga indah kehidupan. Lalu suatu ketika, hidup ini akan berakhir. Namun tak perlu lagi duka, karena jiwa ini begitu bersukacita mendapat keridhaan Allah SWT dalam setiap peristiwa hidupnya. Dedikasi yang tulus demi tegaknya Islam yang mulia.

Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya. (QS. 98:8)

Semoga Allah SWT memasukan kita kedalam golongan mereka yang shaleh, mereka yang takut kepada Tuhannya. Dan mempertemukan kita semua didalam surgaNya. Amin Yaa Rabbal 'Alamiin.

Friday, May 1, 2009

ibunda...

”Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” QS. 17 : 23

Kudengar kokok ayam jantan di pagi buta. Saat sebagian manusia masih terlelap dan sebagian lainnya terjaga. Disepertiga malam kucoba untuk kembali bermuhassabah. Tentang cerita pada hari yang lalu, hari-hari yang penuh dosa dan amarah. Kubuka pintu kamar dan kulihat ibundaku tercinta sedang bersujud dengan mukena putih ditemani sajadah diruang keluarga, tempat biasanya dulu kita selalu berkumpul bersama untuk sekedar melepas lelah dan berbagi cerita. Segera kubergegas untuk melakukan thaharah. Lalu bersujud ditemani peluh airmata. Dalam sujudku teriring doa untuk ibundaku yang sangat kucinta.

Selesai bermuhassabah, kuhampiri ibundaku. Kuraih tangannya, seperti biasa lalu kuucapkan dengan lembut
“umi, syamsul pergi ke masjid dulu yah...???” sambil kucium tangan yang begitu halus dan penuh kelembutan itu.
“iya nak, hati-hati...tapi kan belum adzan nak?” jawab ibundaku pebuh kelembutan, pipinya tampak basah oleh airmata.
“kan masjidnya lumayan jauh...klo perginya pas adzan, gak kebagian sunnah fajar donk, mi!!”
“iya deh, hati-hati yah...pintunya jangan lupa syamsul kunci dari luar aja ya?”
“iya umi...”

Terbayang wajah ibunda yang mulai menua ketika kumenelusuri jalan yang sepi. Wajah yang begitu tabah, kadang kudengar ia sesengukan karena begitu berat beban yang dipikulnya. Senyum ibundaku tercinta yang selalu mengembang. Karena cintanya yang begitu tulus kepada anak-anaknya tersayang. Ibundaku adalah sumber mata air cinta dan semangat jiwa yang memnacar begitu deras didasar jiwa. Mengalir mengisi kekosongan dan menjadi tsunami yang luluhlantakan kesombongan.

Sesampainya dirumah kudapati sarapan sudah tersedia. Dan beberapa pekerjaan rumah yang memang harus dikerjakan sudah selesai terlaksana. Tak dapat kubayangkan betapa besar perjuangan ibunda, yang harus bangun pagi untuk menghadapNya lalu lakukan kewajiban sebagai seorang hamba. Senantiasa relasikan amal dengan ibadah. Maka selalu mengalir doa atasmu wahai ibundaku tercinta.

Tak sengaja kubertanya
”umi, gak capek ???”
”ya capek, tubuh umi kan gak sebugar dulu ketika masih muda. Lelah banget, tapi pas melihat kalian....hilang deh capeknya. Jadi semangat lagi, apalagi klo ngelihat kalian tersenyum...” jawab umi sambil tersenyum.
”umi beneran gak apa-apa negh?”
”gak, umi sehat kok...makanya syamsul harus jadi orang sukses dunia akhirat yah? Trus adikmu kamu bimbing biar gak salah langkah, syamsul juga ntar klo punya istri tolong jangan sampai menyakiti hatinya yah. Karena hati wanita itu begitu tipis dan lembut, mudah terkoyak dan hancur.”
”iya umi, insya Allah syamsul inget selalu pesan umi, syamsul mohon doa dan restu umi....”
”doa dan restu umi selalu atas diri kalian.”
”makasih yah umi...” airmata ini sudah tak terbendung, lalu kuhanyut dalam dekapan ibunda. Menangis sejadinya, begitu bersyukur atas karunia Allah yang dititipkan melalui kasih sayang ibunda yang begitu luas tak terkira.

Mentari dhuha yang kini kembali hadir menyapa diri. Sinarnya yang begitu hangat, yang biaskan pelangi dari embun pagi. Yang membuat hari ini begitu berarti, karena Allah masih memberikan nafas. Setiap hembusan nafas yang merupakan kesempatan. Kesempatan untuk jalani hari, semata-mata untuk beribadah kepadaNya dan berbakti kepada kedua orang tua, ibu..ibu...ibu dan ayah. Kepada seorang wanita yang bermahkotakan Ibu, ikatan yang tak akan pernah pudar. Tautan antara darah dan akidah, dan Rahmat dari Allah, Sang Penguasa Semesta.