Monday, December 7, 2009
Izinkanku Berbicara Tentang Cinta
Ba'da Tahmid wa Shollawat.
Dalam keluhan yang terlontar bersama perihnya mata memandang sebuah fenomena yang tak asing. Sebuah fenomena yang membuat dada terasa diiris pisau tajam. Apakah yang menyakiti hati selain melihat seorang sahabat terus menerus berada dalam kefasikan. Dari jauh kuhanya bisa berkata bahwa jurang itu begitu dalam. Kukatakan bahwa tetaplah berpegang pada tali agama ALLAH. Namun ucapan ini tak lebih dari sekedar ocehan tak berarti dibandingkan dengan bisikan hawa nafsu yang penuh hasrat dan dengki. Dengan angkuh dirinya berkata “tenang kawan....angin ini tak kan sanggup membuatku terjatuh!”.
Mengatasnamakan dakwah untuk mempromosikan diri. Seolah dialah yang paling berahlak islami. Sehingga setiap mata memandang dirinya seolah tanpa cacat, dikagumi, dipuji, dan hingga dilabeli aktivis dakwah sejati. Itukah yang kau kejar kawan? Sebuah title dunia yang fana, sebuah arti dari eksistensi keberadaan dirimu, sebuah bukti bahwa kau telah berkontribusi dalam dakwah, sehingga kau merasa berhak dan layak atas 'ghonimah' yang terkumpul. Maka kefanaan dunia lebih kau kejar ketimbang nikmat syurga yang luasnya melebihi langit dan bumi. Sekali-kali TIDAK kawan ! Semua ini hanya ujian, HANYA UJIAN !!!
Lalu dimana dirimu ketika ummat ini merintih, menjerit karena hidupnya terlampau sulit. Ketika seorang anak Muslim harus menjalani hari-harinya tanpa bekal keimanan. Karena terpaksa harus membantu kedua orangtuanya yang miskin. Bersama panas aspal dan debu jalanan yang menambah dekil kulit dan pakaian mereka. Sedang ketika kita berlebih dalam rezeqi tak pernah kita pedulikan mereka. Lebih baik bagi kita untuk mengundang mereka yang berkelas daripada anak yatim dan orang miskin. Dan kini kau berteriak tentang KEADILAN, keadilan macam apa??? Omong kosong yang coba kau leburkan dengan hawa nafsu agar terlihat elegan di mata akhawat yang mengagumimu.
Dan kini, kau coba persempit makna indah sebuah kalimat “uhibbukum fiLLAH” dengan menjadikannya sebuah ungkapan kasih sayang kepada bukan mahram. Berkelit menggunakan label ukhuwah untuk semata-mata mencari secuil perhatian lawan jenis. Tertunduk mata tetapi lisan dan kata liar bersumber dari jari-jemari dan hawa nafsu. Berteriak “JANGAN DEKATI ZINA !!!” namun hati selalu mengingat sang pujaan fana. Menjadikannya motivasi niat sebuah amal yang fana, sebagaimana kefanaan akan kembali fana. Maka habislah amal dijilat api neraka.
Izinkanku berbicara tentang cinta. Cinta ibarat sebuah pelita dalam sebuah bangunan, yang menjadikan setiap bilik bercahaya benderang. Sehingga terlihatlah pancaran keindahan dari dinding-dinding ukhuwah yang terukir bersamanya ucapan salam dan ungkapan kasih sayang yang tulus karena mengharap keridhaan ALLAH Azzawajall semata. Inilah cinta yang terbangun atas keridhaan seorang hamba terhadap ketentuan ALLAH Azzawajall, atas Deen ini sebagai sistem hidup yang menyeluruh, dan atas utusanNYA yang membawa risalah mulia sekaligus sebagai teladan dalam seluruh aspek kehidupan manusia. Keridhaan yang menjadikan ALLAH dan RasulNYA sebagai prioritas, membela agamaNYA adalah pahala, dan dedikasi hidupnya hanya meraih ridha ALLAH Ta'ala semata.
Inilah cinta yang membawa kenikmatan dalam ketaatan kepadaNYA. Lihatlah Mush'ab bin Umair, si tampan yang lebih memilih bukit uhud yang gersang daripada seluruh wanita cantik quraisy yang mengaguminya. Dalam detik-detik terakhir sebelum syahid, walau dengan giginya dia mampu mengangkat kembali Panji Tauhid dan mengobarkan semangat juang kaum muslimin. Inilah kekuatan cinta sejati, cinta yang bersumber dari ridha Illahi. Memberikan kekuatan untuk bangkit, walau tubuh hancur dan tak utuh lagi.
Kini bangkitlah dari keterpurukanmu, susunlah kembali puing-puing keimanan yang telah kau hancurkan dengan egomu. Ucapkan dengan lantang dari lisanmu kalimat Tauhid yang menggetarkan, lalu tanamkan dengan kokoh didalam hatimu dan implementasikanlah dalam setiap tindakanmu. Teruslah bekerja dan beramal, tebarkan cinta dan pengetahuan. Lakukannlah semua dengan tulus ihklas mengharap ridha Sang Pemilik Cinta dan Pengetahuan. Janganlah mengharapkan balasan dari sesama manusia, tapi berharaplah dari ALLAH Azzawajall. KepadaNYA semua akan kembali, segala hasil yang kita upayakan merupakan kehendakNYA yang tak dapat kita campuri, sedang yang bisa kita lakukan adalah terus beramal dan mengharap keridhaanNYA.
Sebuah tulisan untuk diri saya prbadi, sebagai catatan agar senantiasa mencintaiNYA karena saya juga manusia biasa yang tak pernah lepas dari khilaf dan salah. Sebagai insan yang lemah dan tak berdaya, sudah sepatutnya bagi kita hanya memohon kekuatan kepadaNYA Yang Maha Perkasa.
WaALLAHua'lambishawwab
Monday, November 30, 2009
My Brand New Ubuntu Studio !!!
AlhamduliLLAH setelah hari sabtu kemaren memutuskan untuk mengganti Mint 7 Gloria dengan Ubuntu Studio. Akhirnya hari ini selesai juga realisasi dari rencana yang sempat tertunda. Sebuah distro yang memiliki tampilan grafis keren plus feature yang support multimedia. Ubuntu Studio yang berbasis Karmic Koala, memiliki tampilan grafis yang meningkat tajam dari versi sebelumnya 9.04 atau lebh familiar dengan codename : jaunty jackalope.
Bagi banyak pengguna linux pada umumnya, hanya memanfaatkan OS ini untuk networking dan office. Tapi berbeda dengan saya yang lebih fokus untuk eksplorasi multimedia, oleh karena itulah saya memilih ubuntu Studio. Di linux akan banyak kita temui berbagai free software yang memiliki banyak fitur yang sangat canggih. Diantaranya adalah GIMP (GNU Image Manipulating Program), Inkscape, Blender, Kdenlive, Audacity, K3B, etc.
Inkscape hampir serupa dengan coreldraw di windows, tapi menurut saya inkscape jauh lebih keren karena sangat ringan, stabil, dan powerful. Sangat disayangkan karena banyak perusahaan percetakan tidak menggunakan software canggih yang gratis ini. Kebanyakan seh alasannya males belajar lagi. Yah, maaf saja saya harus mengatakan "Most of Indonesian mindset are Inlander, or so I say set to Inlander mindset and consumerism by Governance"
Untuk Film Production saya menggunakan kdenlive dan Blender untuk render animasi 3d. Walau agak sedikit kesulitan dengan tampilan yang lumayan ribet, tapi jadi senang sendiri karena banyak menemukan hal baru.
Demikanlah, Ubuntu Studio 9.10 emang keren walau gag perfect karena masih ada bugs yang harus di patch. Tapi salut dengan para developer yang berkontribusi untuk mengembangkan Open Source Multimedia Editing and Designing. Maju terus Linuxer Indonesia. Dan sudah sepatutnya bagi muslim untuk menggunakan software yang halal.
WaALLAHUa'lambishawwab
Wednesday, November 25, 2009
Hanya Ingin Berbagi
S ebagai Muslim kita tentu mengetahui tentang Arkanul Iman. Dari hadits yang cukup panjang riwayat Umar ibn Al Khattab atau lebih dikenal dengan hadits Jibril. Karena pada waktu itu Jibril 'alaihissalam datang dan bertanya kepada RasuluLLAH SAW tentang Islam, Iman, dan Ihsan. Berikut penggalan hadits tersebut '...Beritahukan kepadaku tentang Iman" Rasulullah SAW menjawab,"Engkau beriman kepada Alloh, kepada para Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, kepada utusan-utusan Nya, kepada hari Kiamat dan kepada takdir yang baik maupun yang buruk" Orang tadi berkata,"Engkau benar”...'.
Takdir ALLAH Azzawajall kepada kita telah ditetapkan jauh sebelum kita diciptakan. Dan semua tercatat di kitab Lauhul Mahfuz. Sebagaimana firman ALLAH Azzawajall :
“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” QS. 57:22
Saya akan sedikit bercerita tentang sebuah analogi. Pernah saya memainkan sebuah permainan, sebuah game console. Permainan tersebut sangat unik karena multi-ending atau banyak memiliki ending. Ada akhir yang bahagia dan ada akhir yang menyedihkan. Ketika permainan di mulai sang tokoh utama akan dihadapkan banyak pilihan untuk melanjutkan permainan.
Segala pilihan yang dia pilih ternyata akan membawanya pada akhir game. Karena game tersebut bagus, maka dalam waktu sepekan 'walkthrough'nya sudah rilis. Walkthrough adalah sebuah buku panduan game. Didalamnya ada bantuan untuk mencapai Ending yang paling indah lengkap dengan bonus-bonusnya. Pada awalnya saya sedikit tidak peduli dengan walkthrough ini. Hingga dengan pilihan-pilihan yang sesuai dengan nalar saya sendiri, saya akhirnya mampu menyelesaikan game namun dengan ending yang buruk. Karena tadi saya tidak peduli dengan buku panduan game tersebut.
Karena penasaran saya memutuskan untuk memulai lagi, me restart game, mengulangnya dari awal. Dan kini saya selalu berpatokan dengan buku panduan. Ketika buku tersebut mengatakan jangan pergi ke kiri, maka saya menurutinya. Dan segala pilihan yang dihadapkan pada tokoh utama, selalu saya pilih berdasar panduan buku tersebut. Sampai akhirnya saya berhasil menamatkan game tersebut dengan ending yang bahagia dengan bonus-bonus istimewa.
Yang begitu unik dari game tersebut adalah, setiap pilihan memiliki jalan cerita menuju ending, baik itu yang baik ataupun yang buruk. Dan segala pilihan yang kita pilih akan memberikan efek di akhir jalan cerita tersebut.
Diatas hanyalah contoh, sebuah permainan buatan manusia yang penuh keterbatasan. Coba kita perhatikan kehidupan kita. Kita semua sedang menuju akhir bukan? Kita juga pasti melalui pilihan-pilihan yang membuat kita berada di tempat kita sekarang,. Pilihan dari diri anda juga yang membuat anda membaca tulisan ini.
Ketika semua bermula, maka semua pun akhirnya akan berakhir kecuali ALLAH Azzawajall. Dan akhir seperti apa yang ingin kita capai? Takdir atau ketetapan ALLAH harus kita percayai dengan keyakinan total. Bahwa setiap manusia memiliki kesempatan untuk mencapai takdir jannah atau juga memiliki kesempatan untuk mendapat takdir neraka.
Perhatikan firman ALLAH Azzawajall berikut :
“maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.” QS. 91:8-10
“Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,” QS. 2:2
“...Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri....” QS. 13:11
Sadarilah kawan, segala pilhan yang kita pilih akan membawa kita pada suatu akhir yang telah ditetapkan oleh ALLAH Azzawajall. Ketetapan itu sudah ada jauh sebelum kita diciptakan, setiap skenario kehidupan manusia telah di buat dengan sangat sempurna oleh Sang Maha Sempurna, namun ALLAH mengembalikan pilihan kepada kita (manusia). Inilah anugerah ALLAH Azzawajall kepada manusia, yaitu kebebasan untuk memilih. Apakah jalan ketaqwaan atau jalan kefasikan? Apakah takdir jannah atau takdir neraka yang kita pilih? Apakah kita mau menerima kebenaran ini atau menolaknya?
ALLAH Azzawajall telah mengutus Rasulnya yan membawa kebenaran, dalam firmannya :
“Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang musyrik membenci.” QS. 61:9
RasuluLLAH SAW telah membawa kebenaran, bersamanya ada Al Quran yang menjadi mukjizat sepanjang masa. Sebuah kitab yang menjadi panduan bagi orang-orang yang bertaqwa dalam menjalani kehidupan di dunia. Semuanya telah disampaikan dengan sangat jelas dalam Al Quran, segala tanda-tanda kekuasaan ALLAH sangat jelas nampak.
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?” QS. 41:53
But yet, many deny...
WaALLAHua'lambishawwab.
Saturday, September 19, 2009
Senandung Senja
Waktu pun terus berlalu, tanpa pernah memiliki toleransi untuk menunggu. Bila air yang dulu mengalir kini telah mengering. Bila daun yang dulu berwarna hijau nan segar sekarang sudah renta dan menguning. Bila sebongkah karang tetap tegar maka kini ia serpihan yang hanyut terbawa arus. Di dunia ini sudah begitu jelas dan nyata bahwa tak ada yang abadi, semua mahluk pasti akan merasakan apa yang disebut sebagai Al Maut (Kematian). Tidak perlu lari atau takut darinya, karena kematian adalah sesuatu yang pasti dirasakan oleh mereka yang bernyawa. Sedang ALLAH SWT sajalah yang tetap abadi nan kekal.
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. QS. Ali Imran 185
Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)". Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun? QS. An Nisa 78
Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan".QS. Al Jumu'ah 8
Dalam kegalauan yang masih menyelimuti, antara kerancuan alam pikiran yang selalu teracuni oleh kebendaan dan materi. Sedang hal yang paling substansi dari sebuah makna kehidupan itu sendiri terlupa bahkan hilang entah kemana. Dimanakah perasaan bersalah ketika seruan ALLAH memanggill sedang kita tak menghiraukan? Dimanakah airmata ketika kita terlelap sedang saudara kita berteriak meminta pertolongan? Kehidupan adalah suatu ketidakpastian sedang kematian adalah sesuatu yang pasti. Dalam kehidupan kadang kita menemui kemudahan, dan kadang pula kesempitan. Kadangkala senang dan kadangkala duka. Tak ada yang pasti dalam hidup, semua berjalan atas kehendak ALLAH SWT.
Apakah kini sudah terang bagi kita? Sudah jelaskah mata ini memandang? Bahwa hidup adalah untuk melihat kenyataan. Lantas bukan lari dari masalah, menjadi pengecut dan enggan berjuang untuk memperbaiki kemungkaran. Meski dengan pilihan ini engkau menjadi terasing tetapi jalan Ini adalah jalan yang membuat hati tetap tegar, meski berulang kali jatuh dan terjatuh. Karena yang kita inginkan adalah kemuliaan akhirat. Sebuah kematian dijalanNYA yang bersamanya ada senyuman. Sebuah gerbang menuju kehidupan lain yang membahagiakan. Inilah jalan yang kutempuh, jalan yang mendaki nan penuh kesukaran.
Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan, Tetapi dia tiada menempuh jalan yang mendaki lagi sukar. Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu? (yaitu) melepaskan budak dari perbudakan, atau memberi makan pada hari kelaparan, (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat, atau kepada orang miskin yang sangat fakir. Dan dia (tidak pula) termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang. Mereka (orang-orang yang beriman dan saling berpesan itu) adalah golongan kanan. Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, mereka itu adalah golongan kiri. Mereka berada dalam neraka yang ditutup rapat. QS. Balad 10-20
Mari sejenak kita baca wasiat Rasulullah SAW kepada Ibnu Abbas ra.
Dari Abu Al ‘Abbas, ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu anhu, ia berkata : Pada suatu hari saya pernah berada di belakang Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, beliau bersabda : "Wahai anak muda, aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat : Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjaga kamu. Jagalah Allah, niscaya kamu akan mendapati Dia di hadapanmu. Jika kamu minta, mintalah kepada Allah. Jika kamu minta tolong, mintalah tolong juga kepada Allah. Ketahuilah, sekiranya semua umat berkumpul untuk memberikan kepadamu sesuatu keuntungan, maka hal itu tidak akan kamu peroleh selain dari apa yang sudah Allah tetapkan untuk dirimu. Sekiranya mereka pun berkumpul untuk melakukan sesuatu yang membahayakan kamu, niscaya tidak akan membahayakan kamu kecuali apa yang telah Allah tetapkan untuk dirimu. Segenap pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering." (HR. Tirmidzi, ia telah berkata : Hadits ini hasan, pada lafazh lain hasan shahih. Dalam riwayat selain Tirmidzi : “Hendaklah kamu selalu mengingat Allah, pasti kamu mendapati-Nya di hadapanmu. Hendaklah kamu mengingat Allah di waktu lapang (senang), niscaya Allah akan mengingat kamu di waktu sempit (susah). Ketahuilah bahwa apa yang semestinya tidak menimpa kamu, tidak akan menimpamu, dan apa yang semestinya menimpamu tidak akan terhindar darimu. Ketahuilah sesungguhnya kemenangan menyertai kesabaran dan sesungguhnya kesenangan menyertai kesusahan dan kesulitan”)
Wa Allahua'lam bishawwab
Thursday, September 3, 2009
Gerimis di Fajar Ramadhan
Ceritakanlah isi hati, saat yang lain tak mau mendengarkan gundahmu. Sampaikanlah risaumu saat yang lain mencampakanmu. Karena bukan untuk mereka perjuangan ini, bukan untuk mereka loyalitas ini, dan bukan untuk mereka pula airmata ini. Berlayarlah bersama angin, kejarlah ilmu dengan ketulusan hatimu yang tetap tegar bersama badai, namun tetap terjaga bersama tenangnya samudra. Saat dimana kabut berlalu dan tampak olehmu dermaga yang begitu kau nantikan. Bersama sahabat yang tetap setia hingga perjalanan ini usai. Mungkin perjalanan ini usai untukmu tapi tidak untuk Agama ini. Terlampau jauh jika ingin berkontribusi hingga akhir, namun juga terlalu dekat untuk menyerah dan tidak melakukan apa-apa. Berjalanlah hingga tiba giliranmu untuk menghadap-NYA. Sampai saat itu tiba, Terus Berjuang dan Jangan Pernah Menyerah !
Ketika hari ini telah hadir dan serangkaian gerak langkah telah menanti dirimu. Tunaikanlah kewajibanmu sebagai hamba-NYA, meski banyak kepalsuan yang terlaksana dan kedustaan yang selalu menghiasi hari-harimu. Sadarilah betapa lemahnya diri ini, namun betapa besar karunia-NYA. Masih jugakah engkau ragu berjalan bersama kesusahan dan kesulitan? Bukankah bersama dengannya ada kemudahan? Bukankah bersama dengannya ada kemudahan? Apalagi yang kau cari saat harta terbesar itu ada di dekatmu? Adalah keimanan yang tak akan goyah dan keikhlasan hanya untuk menggapai keridhoan-NYA. Saat kau terasing dengan pilihanmu, yakinlah ALLAH SWT telah membawamu pada episode lain dalam kehidupanmu. Episode yang akan menentukan kediaman terakhir kita. Antara kenikmatan abadi atau siksaan yang tak terampuni.
Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengetahui apa yang kami sembunyikan dan apa yang kami lahirkan; dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi bagi Allah, baik yang ada di bumi maupun yang ada di langit. (QS. 14:38)
Waallahua'lambishawwab
Saturday, August 22, 2009
Marhaban Yaa Ramadhan : Izinkanku Menemanimu ke Gerbang Syawal
Shoum Ramadhan tahun ini haruslah lebih baik dari tahun kemarin. Bangunlah tekad yang kuat dan jadikan Ramadhanmu "The Full Power to Break The Limit". Apa artinya? jadikan Madrasah Ramadhan tempat kita memebangun mental manusia beriman yang menyeluruh. Sehingga batasan-batasan yang selama ini telah terbentuk tanpa sadar yang jelas merugikan diri kita akan segera kita lumat habis. Namun tidak berhenti saat Ramadhan ini saja, tetapi terus berlanjut hingga kita bertemu Ramadhan berikutnya.
"(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur."
Ibarat sekolah, maka Ramadhan adalah Ujian Nasionalnya. Seluruh manusia yang Beriman kepada ALLAH SWT di wajibkan untuk berpuasa, kelulusan Ujian ini hanya ALLAH SWT yang mengetahui dan akan di balas di akhirat nanti.
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa" QS. Al Baqarah: 183
"...dan mereka mengatakan: 'Kami dengar dan kami taat'. (Mereka berdoa): 'Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali'." QS. Al Baqarah: 284
Berlalulah kegelapan ketika fajar hari mulai benderang di ufuk nan tinggi. Tinggalah embun dengan segala kesejukannya. Perlahan mentari muncul dan menebarkan senyum hangat. Sebuah senyuman indah yang terpancar melalui celah-celah awan lalu menyusuri perbukitan dan menembus hingga sampailah senyuman itu kepada sebuah titik embun di ujung daun. Angin menggoyangkan dedaunan, memberikan kesempatan pada embun untuk segera berlalu dan kembali ke tanah agar segera bisa bergabung dengan air. Namun embun memilih untuk bertahan hingga secercah cahaya mentari mebias bersamanya lalu munculah pelangi yang begitu indah di pandang mata.
Beginilah waktu mengajari kita, bahwa bersama dengan kesulitan pasti ada kemudahan. Beriman dan beramal sholeh, lalu bernasihat dalam kebenaran dan kesabaran. Bukan merasa yang palng benar dan mengejar kesempurnaan. Karena ALLAH SWT Yang Maha Sempurna. Belajar dan terus belajar, menuntut ilmu di sekolah kehidupan. Berbekal pemahaman yang menyeluruh, keikhlasan dalam beramal dan hanya mengharap ridha ALLAH SWT semata. Lalu berjihadlah dengan sebenar-benar jihad. Jadikan Ramadhan ini Momen Perubahan. Lalu bergabunglah dengan barisan yang akan terus menemani Ramadhan menuju gerbang Syawal. melewati hari-hari indah bersama Ramadhan yang begitu mempesona jiwa-jiwa yang Istiqamah di jalan-NYA.
Waallahua'lam bishawwab
Monday, August 17, 2009
Terorisme : Antara Mujahid dan Media Fasiq
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. (QS. Al Hujuurat : 6)
Mari kita lihat Penjelasan Tafsir QS. Al Hujurat : 6 oleh Oleh: Dr. Attabiq Luthfi, MA
Ayat ini –seperti yang dikemukakan oleh Ibnu Katsir- termasuk ayat yang agung karena mengandung sebuah pelajaran yang penting agar umat tidak mudah terpancing, atau mudah menerima begitu saja berita yang tidak jelas sumbernya, atau berita yang jelas sumbernya tetapi sumber itu dikenal sebagai media penyebar berita palsu, isu murahan atau berita yang menebar fitnah. Apalagi perintah Allah ini berada di dalam surah Al-Hujurat, surah yang sarat dengan pesan etika, moralitas dan prinsip-prinsip mu’amalah sehingga Sayyid Quthb mengkategorikannya sebagai surah yang sangat agung lagi padat (surat jalilah dhakhmah), karena memang komitmen seorang muslim dengan adab dan etika agama dalam kehidupannya menunjukkan kualitas akalnya (adabul abdi unwanu aqlihi).
Peringatan dan pesan Allah dalam ayat ini tentu bukan tanpa sebab atau peristiwa yang melatarbelakangi. Terdapat beberapa riwayat tentang sebab turun ayat ini yang pada kesimpulannya turun karena peristiwa berita bohong yang harus diteliti kebenarannya dari seorang Al-Walid bin Uqbah bin Abi Mu’ith tatkala ia diutus oleh Rasulullah untuk mengambil dana zakat dari Suku Bani Al-Musththaliq yang dipimpin waktu itu oleh Al-Harits bin Dhirar seperti dalam riwayat Imam Ahmad. Al-Walid malah menyampaikan laporan kepada Rasulullah bahwa mereka enggan membayar zakat, bahkan berniat membunuhnya, padahal ia tidak pernah sampai ke perkampungan Bani Musththaliq. Kontan Rasulullah murka dengan berita tersebut dan mengutus Khalid untuk mengklarifikasi kebenarannya, sehingga turunlah ayat ini mengingatkan bahaya berita palsu yang coba disebarkan oleh orang fasik yang hampir berakibat terjadinya permusuhan antar sesama umat Islam saat itu. Yang menjadi catatan disini bahwa peristiwa ini justru terjadi di zaman Rasulullah yang masih sangat kental dan dominan dengan nilai-nilai kebaikan dan kejujuran. Lantas bagaimana dengan zaman sekarang yang semakin sukar mencari sosok yang jujur dan senantiasa beri’tikad baik dalam setiap berita dan informasi yang disampaikan?.
Secara bahasa, kata fasiq dan naba’ yang menjadi kata kunci dalam ayat di atas disebut dalam bentuk nakirah (indifinitive) sehingga menunjukkan seseorang yang dikenal dengan kefasikannya serta menunjukkan segala bentuk berita dan informasi secara umum; berita yang besar atau kecil, yang terkait dengan masalah pribadi atau sosial, apalagi berita yang besar yang melibatkan segolongan kaum atau komunitas tertentu yang berdampak sosial yang buruk.
Sayyid Thanthawi mengemukakan analisa redaksional bahwa kata “in” yang berarti “jika” dalam ayat “jika datang kepadamu orang fasik membawa berita” menunjukkan suatu keraguan sehingga secara prinsip seorang mu’min semestinya bersikap ragu dan berhati-hati terlebih dahulu terhadap segala informasi dari seorang yang fasik untuk kemudian melakukan pengecekan akan kebenaran berita tersebut sehingga tidak menerima berita itu begitu saja atas dasar kebodohan (jahalah) yang akan berujung kepada kerugian dan penyesalan. Maka berdasarkan acuan ini, sebagian ulama hadits melarang dan tidak menerima berita dari seseorang yang majhul (tidak diketahui kepribadiannya) karena kemungkinan fasiknya sangat jelas.
Berdasarkan hukumnya, As-Sa’di membagikan sumber (media) berita kepada tiga klasifikasi:
Pertama, berita dari seorang yang jujur yang secara hukum harus diterima.
Kedua, berita dari seorang pendusta yang harus ditolak.
Ketiga, berita dari seorang yang fasik yang membutuhkan klarifikasi, cek dan ricek akan kebenarannya.
Disini, yang harus diwaspadai adalah berita dari seorang yang fasik, seorang yang masih suka melakukan kemaksiatan, tidak komit dengan nilai-nilai Islam dan cenderung mengabaikan aturannya. Lantas bagaimana jika sumber berita itu datang dari media yang cenderung memusuhi Islam dan ingin menyebar benih permusuhan dan perpecahan di tengah umat, tentu lebih prioritas untuk mendapatkan kewaspadaan dan kehati-hatian.
Selain sikap waspada dan tidak mudah percaya begitu saja terhadap sebuah informasi yang datang dari seorang fasik, Allah juga mengingatkan agar tidak menyebarkan berita yang tidak jelas sumbernya tersebut sebelum jelas kedudukannya. Allah swt berfirman,
“Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir”. (Qaaf: 18).
Sehingga sikap yang terbaik dari seorang mukmin seperti yang pernah dicontohkan oleh para sahabat yang dipelihara oleh Allah saat tersebarnya isu yang mencemarkan nama baik Aisyah ra adalah mereka tetap berbaik sangka terhadap sesama mukmin dan senantiasa berwaspada terhadap orang yang fasik, apalagi terhadap musuh Allah yang jelas memang menginginkan perpecahan dan perselisihan di tubuh umat Islam.
“Dan mengapa kamu tidak berkata, di waktu mendengar berita bohong itu: “Sekali-kali tidaklah pantas bagi kita memperkatakan ini. Maha Suci Engkau (Ya Tuhan kami), ini adalah dusta yang besar.” (An-Nur: 16).
Dalam sebuah riwayat dari Qatadah disebutkan, “At-Tabayyun minaLlah wal ‘ajalatu Minasy Syaithan”, sikap tabayun merupakan perintah Allah, sementara sikap terburu-buru merupakan arahan syaitan.
Semoga kita mampu menangkap pesan Allah yang cukup agung ini agar terhindar dari penyesalan dan kerugian. Allahu a’lam (Dakwatuna.com)
Bertabayyun, carilah informasi dari sumber yang terpercaya. Kita sebagai muslim tidak selayaknya melahap berita-berita yang dilontarkan kaum fasiq yang sengaja ingin mendiskreditkan Islam. Memang saat ini kaum kafir dan munafik sudah mulai cemas karena melihat gerakan Jama'ah Islam yang begitu progresif. Seakan-akan jumlah kaum muslimin saat ini berlipat-lipat jumlahnya. Sehingga mereka melancarkan fitnah-fitnah terhadap Dien ini.
Sesungguhnya telah ada tanda bagi kamu pada dua golongan yang telah bertemu (bertempur). Segolongan berperang di jalan Allah dan (segolongan) yang lain kafir yang dengan mata kepala melihat (seakan-akan) orang-orang muslimin dua kali jumlah mereka. Allah menguatkan dengan bantuan-Nya siapa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai mata hati.(QS. Ali Imran:13)
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang, di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya. (QS. Ali Imran : 118)
Wallahua'lam bishawwab
Saturday, August 15, 2009
Spanyol, Mutiara Islam yang Hilang
Ramadhan 92 H, atau bertepatan dengan tahun 711 M, Thariq bin Ziyad dan pasukannya merapat di pantai Spanyol, dengan membawa misi untuk menyebarkan dakwah Islam. Sayang, Raja Roderick dan pasukannya menolak, dan bahkan mengobarkan peperangan. Peperangan itu sebenarnya bermula dari pertikaian antara sesama Kristen Spanyol. Raja Roderick yang berkuasa saat itu, memaksakan keyakinan Trinitas Kristen yang dianutnya kepada umat Nasrani Aria.
Berbeda dengan para pendukung Roderick yang meyakini Nabi Isa sebagai Yesus, yaitu Allah Bapak, Anak Tuhan, dan Ruh Kudus, kaum Nasrani Aria meyakini Nabi Isa semata sebagai utusan Allah. Pemaksaan keyakinan Trinitas oleh Raja Roderick ini menimbulkan penindasan di kalangan Nasrani Aria. Lantas, pimpinan mereka meminta bantuan kepada Pasukan Thariq bin Ziyad yang memang sudah merapat di Spanyol dalam misi dakwah dari khalifah.
Panglima Thariq menerima permintaan pemimpin Nasrani Aria. Itu sebabnya, dalam sebuah pidatonya sesaat sebelum melakukan pertempuran dengan pasukan Raja Roderick, Thariq bin Ziyad memerintahkan pembakaran kapal-kapal yang telah membawa seluruh awak pasukannya dari Afrika, kecuali beberapa pasukan kecil yang diminta pulang untuk meminta bantuan kepada khalifah.
Pidato `kontroversial' itu karuan aja membuat pasukannya keheranan. Namun beliau mengatakan, "Di belakang kita ada lautan luas, di hadapan kita pasukan musuh. Jadi, kita datang ke sini tidak untuk kembali. Kita hanya punya dua pilihan; menaklukkan negeri ini dan menetap di sini serta mengembangkan Islam, atau kita semua binasa (syahid)".
Peristiwa di tahun 711 M itu mengawali masa-masa Islam di Spanyol. Pasukan
Thariq sebenarnya bukan misi pertama dari kalangan Islam yang menginjakkan kaki di Spanyol. Sebelumnya, Gubernur Musa Ibnu Nushair telah mengirimkan pasukan yang dikomandani Tharif bin Malik. Tharif sukses. Kesuksesan itu mendorong Musa mengirim Thariq. Saat itu, seluruh wilayah Islam masih menyatu di bawah kepemimpinan Khalifah al-Walid dari Bani Umayah.
Thariq mencatat sukses. Ia mengalahkan pasukan Raja Roderick di Bakkah. Setelah itu ia maju untuk merebut kota-kota seperti Cordova, Granada dan Toledo yang saat itu menjadi ibukota kerajaan Gothik. Ketika merebut Toledo, Thariq diperkuat dengan 5.000 orang tentara tambahan yang dikirim Musa Ibnu Nushair.
Thariq kembali sukses. Bukit-bukit di pantai tempat pendaratannya lalu dinamai Jabal Thariq, yang kemudian dikenal dengan sebutan Gibraltar. Musa bahkan ikut menyeberang untuk memimpin sendiri pasukannya. Ia merebut wilayah Seville dan mengalahkan Penguasa Gothic, Theodomir. Musa dan Thariq lalu bahu-membahu menguasai seluruh wilayah Spanyol selatan itu.
Pada 755 Masehi, Abdurrahman tiba di Spanyol. Abdurrahman ad-Dakhil, demikian orang-orang menjulukinya. Ia membangun Masjid Cordova, dan menjadi penguasa di Andalusia dengan gelar Amir. Keturunannya melanjutkan kekuasaan itu sampai 912 Masehi. Kalangan Kristen sempat mengobarkan perlawanan "untuk mencari kematian" (martyrdom). Namun penguasa Bani Umayah di Andalusia ini mampu mengatasi tantangan tersebut.
Sekadar kamu tahu, bahwa peperangan dalam Islam adalah untuk menghidupkan manusia bukan untuk memusnahkan. Itu sebabnya, ketika kaum muslimin menang perang dan menguasai wilayah tidak bertujuan menjajahnya. Berbeda dengan ideologi Kapitalisme yang memang tujuan mereka berperang adalah untuk menguasai wilayah dan menjajahnya (baca: menguras seluruh potensi wilayah itu untuk kepentingan bangsanya).
Sejarawan Barat beraliran konservatif, W. Montgomery Watt dalam bukunya Sejarah Islam di Spanyol, mencoba meluruskan persepsi keliru para orientalis Barat yang menilai umat Islam sebagai yang suka berperang. Menurutnya, "Mereka (para orientalis) umumnya mengalami mispersepsi dalam memahami jihad umat Islam. Seolah-olah seorang muslim hanya memberi dua tawaran bagi musuhnya, yaitu antara Islam dan pedang. Padahal, bagi pemeluk agama lain, termasuk ahli kitab, mereka bisa saja tidak masuk Islam meski tetap dilindungi oleh suatu pemerintahan Islam." Hmm.. perlu dicatet tuh.
Itulah yang terjadi sepanjang perjalanan sejarah masuknya Islam ke Spanyol. Islam, tak hanya masuk dengan damai, namun dengan cepat menyebar dan membangun peradaban tinggi hingga Spanyol mencapai puncak kejayaannya. Kota-kota terkemuka Spanyol seperti Andalusia dan Cordova, menjadi center of excellent peradaban dunia. Keren nggak?
Berkembangnya iptek Montgomery menganalisa tentang rahasia kemajuan peradaban Islam, ia mengatakan bahwa Islam nggak mengenal pemisahan yang kaku antara ilmu pengetahuan, etika, dan ajaran agama. Satu dengan yang lain, dijalankan dalam satu tarikan nafas. Pengamalan syariat Islam, sama pentingnya dan memiliki prioritas yang sama dengan riset-riset ilmiah.
Nggak mengherankan tentunya jika para ulama terkemuka seperti Ibnu Rusyd (1126-1198) misalnya, yang terkenal di Barat dengan nama Averous, diakui pula sebagai ilmuwan yang handal di bidangnya. Ibnu Rusyd adalah filosof, dokter, dan ahli fikih Andalusia. Bukunya yang terpenting dalam bidang kedokteran ialah al-Kulliyat yang berisi kajian ilmiah pertama kali mengenai tugas jaringan-jaringan dalam kelopak mata. Bukunya dalam bidang fikih adalah Bidayatul Mujtahid.
Spanyol juga punya az-Zahrawi yang dikenal sebagai orang pertama yang memperkenalkan teknik pembedahan manusia. Az-Zahrawi yang lahir dekat Cordova pada 936 Masehi, dikenal pula sebagai penyusun ensiklopedi pembedahan yang karya ilmiahnya itu dijadikan referensi dasar bedah kedokteran selama ratusan tahun. Sejumlah universitas, termasuk di Barat, menjadikannya acuan.
Kontribusi ilmuwan Islam di bidang astronomi nggak kalah seru. Adalah az-Zarkalli, astronom muslim kelahiran Cordova yang pertama kali memperkenalkan astrolobe. Yaitu suatu instrumen yang digunakan untuk mengukur jarak sebuah bintang dari horison bumi. Penemuan ini menjadi revolusioner karena sangat membantu navigasi laut. Dengan begitu, transportasi pelayaran berkembang pesatselepas penemuan astrolobe.
Jadi jelas, ilmu pengetahuan, bukanlah bagian yang terpisahkan dari syariat Islam dan etika moral. Menurut Montgomery, nggak ada yang dapat melukiskan relasi antara ilmu pengetahuan, etika, dan agama daripada kata-kata filosofis Ibnu Rusyd: "Filsafat, tak berarti apa-apa jika tak bisa menghubungkan ilmu pengetahuan, agama dan etika dalam suatu relasi harmonis." Ibnu Rusyd pernah mengatakan, bahwa ilmu pengetahuan dibangun di atas fakta-fakta dan logika hingga sampe kepada suatu penjelasan rasional. Etika, merefleksikan manfaat setiap riset ilmiah, sehingga harus bisa memberi nilai tambah bagi kehidupan. Sedangkan firman Allah, yakni al-Quran, menjadi satu-satunya pembimbing kita untuk sampai pada tujuan hakiki dari hidup ini.
Itu sebabnya barangkali, W.E. Hocking berkomentar, "Oleh karena itu, saya merasa benar dalam penegasan saya, bahwa al-Quran mengandung banyak prinsip yang dibutuhkan untuk pertumbuhannya sendiri. Sesunguhnya dapat dikatakan, bahwa hingga pertengahan abad ke tigabelas, Islamlah pembawa segala apa yang tumbuh yang dapat dibanggakan oleh dunia Barat." (The Spirit of World Politics, 1932,hlm. 461)
Menurut Montgomery, cukup beralasan jika kita menyatakan bahwa peradaban Eropa tidak dibangun oleh proses regenerasi mereka sendiri. Tanpa dukungan peradaban Islam yang menjadi `dinamo'nya, Barat bukanlah apa-apa. Wajar jika Barat berhutang budi pada Islam.
STUDIA Edisi 284/Tahun ke-7 (13 Maret 2006)
(Bersambung...)
Wednesday, August 5, 2009
Berpegang Teguhlah Pada Tali Agama ALLAH dan Jangan Bercerai Berai
Mari sejenak kita lepaskan segala resah dan gelisah. Teduhkanlah hatimu dengan banyak beristighfar dan beruzlah. Mengapa harus beruzlah? Karena dari keterasinganlah akan kita temui keteguhan. Keteguhan inilah yang membuat para salafushalih mampu menorehkan tinta emas diatas lembar sejarah dunia.
Lihatlah kegemilangan peradaban dunia yang dibangun diatas hukum Allah SWT. Generasi awal ummat ini telah membuktikannya, bahwa dibutuhkan keteguhan dan konsistensi, istiqomah dan tidak mudah menyerah. Ummat ISLAM pernah berjaya dan pasti akan kembali berjaya atas izin ALLAH SWT. Islam itu tinggi dan tidak ada yang lebih tinggi daripada Islam. Dan Dien yang diridhai ALLAH SWT hanyalah Dienul Islam.
“Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan kemauan sendiri ataupun terpaksa (dan sujud pula) bayang-bayangnya di waktu pagi dan petang hari.” QS. 13:14
“...Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” QS. 5:3
Maka berdirilah bersama barisan para pembela Islam di seantero negeri di dunia. Sampaikanlah yang haq dan tolaklah kebathilan dengan cara yang ma'ruf. Islam mengajarkan bahwa memaafkan lebih mulia walau hukum qishas itu diperbolehkan. Namun bila kebenaran ini telah diinjak-injak, maka kewajiban kita semua untuk bangkit dan berjihad membela Islam.
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” QS. 16:125
“Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.” QS. 41:34
Untuk seluruh saudaraku dimanapun kalian berada, izinkanlah diri yang lemah ini dan dengan dengan segala kerendahan hati untuk menyampaikan salam terindah untuk kalian semua. Assalamualaykum wa Rahmatullahi wa Barakatuh. Maka seiring mentari dhuha yang terus memberikan kehangatan di pagi yang indah bersama lirih kicau burung yang senantiasa mengagungkan ALLAH SWT, bangkitlah saudarakau, panggilan hijrah dari sebaik-baik langkah telah memanggil kita. Tak kau dengarkah rintihan Al Quds yang menantikan kehadiran kita. Maka tidak ada alasan untuk berbalik karena takut. Tujuan kita adalah ALLAH SWT, maka janganlah bersedih dan berputus asa dari Rahmat ALLAH SWT. Bersabarlah, ALLAH SWT beserta kita.
“Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik), (yaitu) surga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu; (sambil mengucapkan): "Salamun 'alaikum bima shabartum". Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.” QS. 13:22-24
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: 'Tuhan kami ialah Allah' kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: 'Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu'.“QS. 41:30
Wallahua'lam bishawwab
Tuesday, August 4, 2009
Seuntai Kata Maaf
Dalam lantunan sendu sebuah senandung, mendera bathin tak elakan getir rasa ketakutan akan arti sebuah kehilangan. Apa yang kurasa dan yang kucita, ternyata tak berpaut dalam nuansa.
Nuansa indah dalam resonansi ukhuwah, tak terasa kini waktu jua yang memisahkan. Apakah diri ini terlalu naif untuk sekadar berkata ‘sampai jumpa sahabat, aku sangat menyayangi kalian’. Bergetar hebat, ada kesedihan dalam dada yang membungkam lisan seribu bahasa. Hingga suatu saat dalam lamunan senja dihari tua, teringat kembali akan kenangan indah bersama sahabat. Terasa hangat pipi ini oleh air mata cinta, yang merindukan hari-hari indah bersama kalian.
Wahai sahabat, Apa kesalahanku yang membuat kalian begitu jauh untuk kuraih ? Apa kesalahanku yang membuat kalian begitu dingin dan berpaling ? apa kesalahanku sahabat ?
Kalian begitu baik, dalam dukaku kalian hadir untuk menghibur. Dalam sepiku kalian hadir untuk meramaikan. Dalam sakitku kalian hadir untuk mengobati. Dalam khilafku kalian hadir untuk sebuah nasehat berharga. Tapi apa yang aku lakukan, disaat kalian membutuhkan kehadiranku, aku justru sibuk dengan berbagai macam urusanku.
Maafkan aku sahabat, Apakah seuntai kata maaf, dapat menghapus semua kesalahanku ? jika tidak, maka apalagi yang bisa kuberikan kepada kalian wahai sahabatku.
“ ... Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau tanamkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, sungguh Engkau Maha Penyantun, maha Penyayang.”(QS. Al Hasyr:10)
Wahai sahabat, Kalian adalah mentari yang bersinar nan cerah di taman hatiku. Sedamai pasir pantai yang putih bersama deru ombak yang memberikan keindahan dalam partitur melodi, sebening embun pagi, seharum kasturi, seindah pelangi...segalanya bermula disini. Citarasa saat aku dan kau..memukau !!!
Thursday, July 9, 2009
Berilah Peringatan !!!
“dan kamu mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan.” QS. 89 : 20
Seperti dedaunan kering yang mulai goyah. Terasa begitu renta ia menemani dahan yang semakin tinggi menjulang. Seakan tak kuat menahan terik mentari yang begitu garang dan hempasan angin yang semakin kencang. Sementara gerimis yang selalu datang tak pernah ia syukuri, sehingga tubuhnya pun kering kerontang. Kini hanya penyesalan diakhir usia yang tersisa. Rasa sesal yang membakar dan menyesakan, bathinnya dipenuhi kata “seandainya dulu...” atau “andaikata dulu..”. Selalu saja penyesalan datang di akhir ketika mata terbelalak dan melihat secara nyata, detail, dan yakin bahwa semua yang dilakukannya ternyata sia-sia. Harta yang ditumpuk, kekayaan yang dibangga-banggakan, kekasih yang diidolakan, rumah mewah yang jumlahnya tak terhitung. Ternyara semua itu, tak sebanding dengan sebuah “KEIMANAN”.
“Sesungguhnya mereka sebelum itu hidup bermewahan. Dan mereka terus-menerus mengerjakan dosa besar. Dan mereka selalu mengatakan: 'Apakah bila kami mati dan menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kami akan benar-benar dibangkitkan kembali? apakah bapak-bapak kami yang terdahulu (juga)?' Katakanlah: 'Sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terkemudian, benar-benar akan dikumpulkan di waktu tertentu pada hari yang dikenal'.” QS. 56 : 45-50
“Hati manusia pada waktu itu sangat takut, Pandangannya tunduk. (Orang-orang kafir) berkata: 'Apakah sesungguhnya kami benar-benar dikembalikan kepada kehidupan semula? Apakah (akan dibangkitkan juga) apabila kami telah menjadi tulang belulang yang hancur lumat?' Mereka berkata: 'Kalau demikian, itu adalah suatu pengembalian yang merugikan'.” QS. 79 : 8-12
ALLAH SWT telah memberikan 'Peringatan' kepada kita bagaimana kondisi orang-orang yang mendustakan nikmat yang diberikanNYA. Mereka berada dalam penyesalan yang abadi. Penyesalan mereka tak dapat ditebus dengan suatu apapun, meski dengan anak kandungnya sekalipun. Yang tersisa hanyalah sebuah derita berabad-abad dalam tempat yang begitu mengerikan. Bersama iblis dan syetan yang telah menyesatkan. Tersiksa, merana, dan menderita, namun itulah balasan bagi mereka yang mendustakan. Yang terus menerus mengerjakan dosa dan enggan memohon ampunan.
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka), kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.” QS. 95 : 4-6
Sadarilah bahwa kehidupan dunia itu sementara. Tak ada gunanya kita begitu membangga-banggakan sesuatu yang suatu saat berakhir. Tak ada guna kita menumpuk-numpuk sesuatu yang tak berguna bagi akhir kehidupan kita. Sadarlah bahwa kematian pasti datang dan dia pasti datang disaat yang kita tak pernah menduga sebelumnya. Ingatlah selalu, bahwa tak cukup hanya melakukan kebaikan tanpa mengetahui ilmunya. Dan sangat percuma jika kita hanya mengetahui ilmu tanpa implementasi. Keduanya harus berjalan beriringan antara ilmu dan amal. Berlaku baiklah terhadap orang tua dan sesama manusia. Profesi anda sesungguhnya adalah sebagai hamba ALLAH SWT, maka bersikap profesional-lah dengan hidup anda.
“Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan. Kamu bukanlah orang yang berkuasa atas mereka.” QS. 88 : 21-22
Wallahua'lam bishawwab
Sunday, July 5, 2009
Dear Diary
Bersama gerimis dimalam yang dingin saat diri ini begitu tersentuh dengan alunan melodi yang meretakan cermin diri yang begitu naïve dan munafik. Segala Puji hanya Untuk ALLAH SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Yang Maha Pemberi Karunia yang begitu Indah, Yang Maha Mencintai dan Maha Mulia. Tak kuasa ku menahan airmata saat hati ini begitu kelu, apakah ini rasanya mencintai? apakah ini rasanya dicintai? Cinta, dia tiba-tiba saja muncul, ketika semua prahara datang silih berganti. Seiring tawa dan duka, bersama asa dan cita.
Aku tidak begitu mengerti dengan diri ini, saat-saat dimana aku tidak berharap kedatangannya, justru kini dia datang menyapa. Begitu lembut belaiannya dalam susunan kata yang selalu kurekam dalam memori. Walau kadang hanya kudengar suaranya dari balik hijab, namun suara lirih itu, membuat sebuah lobang besar di dalam hati. Mengoyak sanubari dan memperlihatkan rusuk yang hilang. Yaa ALLAH, hamba bersyukur kepada-Mu yang telah mengkaruniai hamba-Mu ini cinta.
Namun beginilah ketika aku harus kembali bangkit dari mimpi yang tak pasti. Ini adalah perasaan diriku seorang. Diujung hati yang lain, aku tidak mengetahui rahasia hati yang tersembunyi. Hanya ALLAH SWT Yang Maha Mengetahui. Cinta baru telah bersemi dalam hatiku, namun ini cinta yang berbeda. Seperti Mawar berduri yang mewangi namun tangkainya tajam menusuk tangan yang memetiknya. Inilah Cinta yang menawarkan Siksaan yang begitu indah.
Dalam gerimis yang penuh cerita, kutulis semua gundah untuk menenangkan hati. Membuatnya tetap bersemangat dalam menjalani hari. Biarlah rasa cinta ini kusimpan sebagai harta terindah untuk bidadariku kelak. Untuk dirimu disana, semoga ALLAH SWT memeberikan yang terbaik untukmu dan keluargamu...
Begitu Syamsul selesai menulis dibuku binder kesyangannya, tiba-tiba handphonenya berdering. Dengan tatapan yang penuh tanda tanya dia memperhatikan nomor yang muncul di display handphonenya. Setelah itu dia mengalihkan pandangan ke waktu yag ada di pojok kanan display yang menunjukan pukul 4 pagi
“huh, kok gag ada namanya yah...hmmm angkat aja deh, siapa tahu penting.”
“Assalamualaykum...”
“Waalaykumsalam...akh, ini ana Putri, ana mau ingetin nanti jam 8 ada syuro di kampus. Trus antum jangan lupa bawa konsep acara PMB yang kemaren udah kita sepakati...”
“iyah ukh, Alhamdulillah uda selesai tinggal di print aja koq...ada lagi???”
“hmmm, trus satu lagi antum jangan lupa bawa contoh proposal acara PMB tahun kemaren, soalnya mau di jadikan contoh pembuatan proposal untuk acara PMB tahun ini...”
“oh iya..iya..Insya Allah ana bawain ntar...ada lagi???”
“Insya Allah itu dulu, afwan jiddan udah ganggu pagi-pagi. Jazaakallahu khayr akh....wassalamualaykum”
“waiyyakum...waalaykumsalam wa rahmatullahi”
Selesai meletakan handphonenya, syamsul pun menerawang pikirannya yang kini sudah terbang jauh meninggalkan bumi. Terbang jauh mengangkasa bersama mimpi yang ia ukir dalam cita yang tulus dan sebuah rasa yang menurut dirinya begitu aneh. Baru kali ini dia begitu menkhawatirkan orang lain yang tidak memiliki hubungan darah dengan dirinya. Dan yang paling membuatnya tersiksa adalah orang yang dia sayangi itu adalah seorang wanita yang shalihah. Yang selama ini hanya ia dengar suaranya, tanpa pernah melihat wajah dan rupanya. Setelah mendengar suara dari telepon yang ia terima pagi ini. Tampak gurat bahagia di wajah syamsul, ada senyum yang merekah, ada setitik embun dari setiap getirnya hidup yang selalu mewarnai harinya.
Sunday, June 21, 2009
Tuesday, June 9, 2009
'ASMA BINTI YAZID AL ASYAHALIYYAH
Seorang mujahidah tangguh yang bergelar Khothibatun Nisa (wanita yang pandai berorasi). Sosok yang begitu cerdas sebagai seorang muslimah Ahli Hadits. Memiliki kepribadian yang kuat dan tidak malu untuk menanyakan sesuatu kepada Rasulullah SAW. Dia adalah wanita pemberani yang ikut membunuh sembilan orang tentara Romawi dalam perang Yarmuk setelah tahun 13 Hijriyah. Dalam perang tersebut, 'Asma binti Yazid menyertai kaum Muslimin bersama wanita Mukminat lain berada di belakang para mujahidin mempersiapkan senjata, memberikan minum dan mengobati yang terluka serta memompa semangat juang kaum Muslimin.
Beliau sering bertanya tentang persoalan-persoalan yang menjadikan ia faham dalam urusan dien. Beliau pulalah yang bertanya kepada Rasulullah SAW tentang tata cara thaharah bagi wanita yang selesai haidh. Beliau memiliki kepribadian yang kuat dan tidak malu menanyakan sesuatu yang haq. Oleh karena itulah Ibnu Abdil Barr berkata “Beliau adalah seorang wanita yang cerdas dan bagus diennya”.
Beliau dipercaya oleh kaum muslimah sebagai wakil mereka untuk berbicara dengan Rasulullah SAW tentang persoalan persoalan yang mereka hadapi. Pada suatu ketika Asma` mendatangi Rasulullah SAW dan bertanya “Wahai Rasulullah , sesungguhnya saya adalah utusan bagi seluruh wanita muslimah di belakangku, seluruhnya mengatakan sebagaimana yang aku katakan dan seluruhnya berpendapat sesuai dengan pendapatku. Sesungguhnya Allah Ta`ala mengutusmu bagi seluruh laki-laki dan wanita, kemudian kami beriman kepadamu dan membai`atmu. Adapun kami para wanita terkurung dan terbatas gerak langkah kami. Kami menjadi penyangga rumah tangga kaum lelaki, dan kami adalah tempat melampiaskan syahwat mereka, kamilah yang mengandung anak-anak mereka, akan tetapi kaum lelaki mendapat keutamaan melebihi kami dengan shalat jum`at, mengantar jenazah dan berjihad. Apabila mereka keluar untuk berjihad kamilah yang menjaga harta mereka, yang mendidik anak-anak mereka, maka apakah kami juga mendapat pahala sebagaimana yang mereka dapat dengan amalan mereka?”.
Mendengar pertanyaan tersebut, Rasulullah SAW menoleh kepada para sahabat dan bersabda : “Pernahkah kalian mendengar pertanyaan seorang wanita tentang dien yang lebih baik dari apa yang dia tanyakan?”. Para sahabat menjawab, “Benar, kami belum pernah mendengarnya ya Rasulullah!”.
Kemudian Rasulullah SAW bersabda: “Kembalilah wahai Asma` dan beritahukanlah kepada para wanita yang berada di belakangmu bahwa perlakuan baik salah seorang diantara mereka kepada suaminya, dan meminta keridhaan suaminya, mengikuti (patuh terhadap) apa yang ia disetujuinya, itu semua setimpal dengan seluruh amal yang kamu sebutkan yang dikerjakan oleh kaum lelaki”. Maka kembalilah Asma` sambil bertahlil dan bertakbir merasa gembira dengan apa disabdakan Rasuslullah SAW.
Meresapi perjuangan seorang 'Asma binti yazid tentunya memberikan suatu ghirah bagi diri muslimah untuk bisa terus berjuang dan memberikan yang terbaik bagi ISLAM. Tidak lantas menyerah dan merasa terbatas gerak langkah oleh fitnah dirinya. Lantas semangat juang 'Asma binti Yazid hendaknya terpahat dengan indah di setiap bongkahan jiwa para muslimah. Yang menjadikan mereka seperti melati, meski tampak tak bermakna. Sebab ia ‘kan tebar harum wewangian tanpa meminta balasan. Sebab ia begitu putih, seolah tanpa cacat. Sebab ia tak takut hadapi angin dengan mungil tubuhnya. Sebab ia tak ragu hadapi hujan yang membuatnya basah. Sebab ia tak pernah iri melihat mawar yang merekah segar. Sebab ia tak pernah malu pada bunga matahari yang menjulang tinggi. Sebab ia tak pernah rendah diri pada anggrek yang anggun. Sebab ia tak pernah dengki pada tulip yang berwarna-warni. Sebab ia tak gentar layu karena pahami hakikat hidupnya. Melati ikhlas ‘tuk selalu menerima keadaannya, meski tak terhitung pula bunga-bunga lain dengan segala kecantikannya.
Waallahu’alam bishawwab
Diambil dari buku Mengenal Shahabiah Nabi SAW dengan sedikit perubahan,
penerbit Pustaka AT-TIBYAN, Hal. 172-176.
Dan syair Metamorfosa - Thufail Al Ghifary
Sunday, May 31, 2009
TAK ADA CAPRES PRO SYARIAH, MASIH HARUSKAH MEMILIH ???
Pemilihan legislatif sudah berlalu, berbagai spanduk, baliho, poster dan berbagai alat kampanye para 'selebriti dadakan' kini sudah bersih dari jalan-jalan nusantara. Banyak yang dipertaruhkan dan efek sampingnya pun sangat luar biasa. Beruntung mereka yang berasal dari partai kelas atas yang punya dana kampanye besar dan kader yang terkenal. Tapi cukup mengenaskan bila melihat caleg yang kini harus mendekam di RSJ. Frustasi karena kalah judi, lucunya bukannya menerima keadaan tetapi malah stress sendiri. Inilah fenomena keadaan negeri yang mayoritas rakyatnya adalah Muslim namun lebih bangga disebut negara Pluralis, sehingga tidak ada identitas yang jelas tentang Bangsa yang memiliki sejarah keISLAMan yang luar biasa ini.
Hasil Pileg yang diumumkan oleh KPU banyak menuang kontroversi. Mulai dari banyaknya pelanggaran pemilu, hasil perolehan kursi yang berubah-ubah, dan banyak hal lainnya yang perlu dipertanyakan keabsahannya. Dan dari hasil tersebut juga tampak bahwa partai orde baru seperti GOLKAR dan PDIP masih mendapat suara yang signifikan. Sementara DEMOKRAT yang notabenenya adalah partai era reformasi berhasil meraih posisi puncak dengan persentase 20% lebih. Luar biasa !!! Lalu bagaimana dengan partai ISLAM seperti PKS, PAN, PPP, PBB, dan lainnya. Semuanya hanya meraih suara dibawah 10%. Menyedihkan tapi inilah kenyataan, coba jika seandainya semua partai ISLAM bersatu maka bisa dipastikan mereka lolos dengan perolehan suara hampir 30%.
Menurut wakil ketua Fraksi PKS DPR-RI Zulkieflimansyah, kemenangan Demokrat adalah karena keberhasilan mereka mengesankan SBY sebagai orang baik yang berhasil memimpin pemerintahan melalui iklan di media. “Jika dikatakan partai ISLAM redup tidak benar, karena yang membesarkan Demokrat adalah iklan. Melalui iklan yang masif, mereka berhasil membentuk masyarakat pragmatis yang menginginkan hal-hal real. Inilah yang ditangkap Demokrat.” jelasnya.
Kini setelah pengumuman CAPRES-CAWAPRES telah dipublikasikan ke masyarakat. Munculah tiga pasangan yang sangat mencengangkan, SBY-BUDIONO, MEGA-PRABOWO, JK-WIRANTO. Lalu mana Capres atau Cawapres Islam.“Lho tapi mereka semua kan Muslim???”kata seorang teman dari PKS. Maaf, muslim yang seperti apa dulu, kalau mereka semua sepeti Hidayat Nur Wahid, saya sih sepakat-sepakat saja. Tapi tak ada satupun yang memiliki kriteria pemimpin Islam sejati. Nyatanya saja kemarin ketika ada pemeriksaan kekayaan oleh KPK, para Capres ini memiliki kekayaan yang luar biasa, miliaran bahkan triliunan. Astagfirullah, lalu kini dimedia mereka berteriak-teriak tentang kesejahteraan, benar saja saya menyamakan sekuler dengan munafik.
Kenyataan telah memberikan fakta bahwa partai ISLAM telah mendukung SBY-Budiono yang akan membawa arus Neo-Liberalisme yang sudah terbukti meluluhlantakan perekonomian dunia. Namun perlu kita telaah secara positif maksud dan tujuan dari merapatnya Partai ISLAM di kubu SBY. Dapat dipastikan dengan waktu yang singkat, tak mungkin akan terjalin komunikasi yang signifikan antara internal Partai ISLAM. Mungkin ini adalah momen yang tepat selama 5 tahun mendatang untuk menyatukan Visi dan Misi Partai ISLAM. Sehingga 5 tahun lagi atau lebih tepatnya pada tahun 2014 bisa dipastikan akan terbentuknya koalisi partai ISLAM yang akan memperjuangkan hukum-hukum ALLAH SWT di tanah Islam Indonesia. Selain itu, merapatnya partai ISLAM di kubu SBY, juga akan memberikan supply Kader Partai ISLAM di kabinet pemerintahan SBY Berbudi, tentunya jika koalisi ini menang. Setidaknya jika 80% kabinetnya adalah orang-orang berkualitas dari partai ISLAM, maka bisa dipastikan akan memudahkan pergerakan dakwah ISLAM di indonesia.
Terkait dengan koalisi partai, yang harus diwaspadai adalah koalisi yang membangun kekuasaan, bukan menyelesaikan persoalan bangsa. PKS mencoba mengemas bentuk koalisi yang menjadikan ISLAM sebagai solusi alternatif bagi permasalahan bangsa dan negara. Tinggal bagaimana respon Demokrat. Kalau nanti SBY menang, maka akan ada tekanan. Kelak kebijakan luar negerinya akan berubah, meski tidak vulgar anti Amerika, tapi paling tidak sudah bisa menjaga jarak, kritis terhadap kebijakan luar negeri Amerika.
Hingga saat ini, partai ISLAM tetap layak. Sama halnya ketika bertanya kepada orang perancis dan jerman, apakah partai kristen masih layak? Begitu juga kalau bertanya kepada orang israel apakah partai yahudi masih layak? Mereka semua akan menjawab sama, masih.
Masalahnya adalah bagaimana kemasannya. Sederhana saja, ISLAM itu mengajarkan pembelaan kaum lemah. Tinggal bagaimana partai ISLAM mengemas ideloginya sebagai Rahmat bagi alam ini, supaya bisa tegak di seluruh aspek kehidupan.
Waallahu'alam bishshawwab.