Pemilihan legislatif sudah berlalu, berbagai spanduk, baliho, poster dan berbagai alat kampanye para 'selebriti dadakan' kini sudah bersih dari jalan-jalan nusantara. Banyak yang dipertaruhkan dan efek sampingnya pun sangat luar biasa. Beruntung mereka yang berasal dari partai kelas atas yang punya dana kampanye besar dan kader yang terkenal. Tapi cukup mengenaskan bila melihat caleg yang kini harus mendekam di RSJ. Frustasi karena kalah judi, lucunya bukannya menerima keadaan tetapi malah stress sendiri. Inilah fenomena keadaan negeri yang mayoritas rakyatnya adalah Muslim namun lebih bangga disebut negara Pluralis, sehingga tidak ada identitas yang jelas tentang Bangsa yang memiliki sejarah keISLAMan yang luar biasa ini.
Hasil Pileg yang diumumkan oleh KPU banyak menuang kontroversi. Mulai dari banyaknya pelanggaran pemilu, hasil perolehan kursi yang berubah-ubah, dan banyak hal lainnya yang perlu dipertanyakan keabsahannya. Dan dari hasil tersebut juga tampak bahwa partai orde baru seperti GOLKAR dan PDIP masih mendapat suara yang signifikan. Sementara DEMOKRAT yang notabenenya adalah partai era reformasi berhasil meraih posisi puncak dengan persentase 20% lebih. Luar biasa !!! Lalu bagaimana dengan partai ISLAM seperti PKS, PAN, PPP, PBB, dan lainnya. Semuanya hanya meraih suara dibawah 10%. Menyedihkan tapi inilah kenyataan, coba jika seandainya semua partai ISLAM bersatu maka bisa dipastikan mereka lolos dengan perolehan suara hampir 30%.
Menurut wakil ketua Fraksi PKS DPR-RI Zulkieflimansyah, kemenangan Demokrat adalah karena keberhasilan mereka mengesankan SBY sebagai orang baik yang berhasil memimpin pemerintahan melalui iklan di media. “Jika dikatakan partai ISLAM redup tidak benar, karena yang membesarkan Demokrat adalah iklan. Melalui iklan yang masif, mereka berhasil membentuk masyarakat pragmatis yang menginginkan hal-hal real. Inilah yang ditangkap Demokrat.” jelasnya.
Kini setelah pengumuman CAPRES-CAWAPRES telah dipublikasikan ke masyarakat. Munculah tiga pasangan yang sangat mencengangkan, SBY-BUDIONO, MEGA-PRABOWO, JK-WIRANTO. Lalu mana Capres atau Cawapres Islam.“Lho tapi mereka semua kan Muslim???”kata seorang teman dari PKS. Maaf, muslim yang seperti apa dulu, kalau mereka semua sepeti Hidayat Nur Wahid, saya sih sepakat-sepakat saja. Tapi tak ada satupun yang memiliki kriteria pemimpin Islam sejati. Nyatanya saja kemarin ketika ada pemeriksaan kekayaan oleh KPK, para Capres ini memiliki kekayaan yang luar biasa, miliaran bahkan triliunan. Astagfirullah, lalu kini dimedia mereka berteriak-teriak tentang kesejahteraan, benar saja saya menyamakan sekuler dengan munafik.
Kenyataan telah memberikan fakta bahwa partai ISLAM telah mendukung SBY-Budiono yang akan membawa arus Neo-Liberalisme yang sudah terbukti meluluhlantakan perekonomian dunia. Namun perlu kita telaah secara positif maksud dan tujuan dari merapatnya Partai ISLAM di kubu SBY. Dapat dipastikan dengan waktu yang singkat, tak mungkin akan terjalin komunikasi yang signifikan antara internal Partai ISLAM. Mungkin ini adalah momen yang tepat selama 5 tahun mendatang untuk menyatukan Visi dan Misi Partai ISLAM. Sehingga 5 tahun lagi atau lebih tepatnya pada tahun 2014 bisa dipastikan akan terbentuknya koalisi partai ISLAM yang akan memperjuangkan hukum-hukum ALLAH SWT di tanah Islam Indonesia. Selain itu, merapatnya partai ISLAM di kubu SBY, juga akan memberikan supply Kader Partai ISLAM di kabinet pemerintahan SBY Berbudi, tentunya jika koalisi ini menang. Setidaknya jika 80% kabinetnya adalah orang-orang berkualitas dari partai ISLAM, maka bisa dipastikan akan memudahkan pergerakan dakwah ISLAM di indonesia.
Terkait dengan koalisi partai, yang harus diwaspadai adalah koalisi yang membangun kekuasaan, bukan menyelesaikan persoalan bangsa. PKS mencoba mengemas bentuk koalisi yang menjadikan ISLAM sebagai solusi alternatif bagi permasalahan bangsa dan negara. Tinggal bagaimana respon Demokrat. Kalau nanti SBY menang, maka akan ada tekanan. Kelak kebijakan luar negerinya akan berubah, meski tidak vulgar anti Amerika, tapi paling tidak sudah bisa menjaga jarak, kritis terhadap kebijakan luar negeri Amerika.
Hingga saat ini, partai ISLAM tetap layak. Sama halnya ketika bertanya kepada orang perancis dan jerman, apakah partai kristen masih layak? Begitu juga kalau bertanya kepada orang israel apakah partai yahudi masih layak? Mereka semua akan menjawab sama, masih.
Masalahnya adalah bagaimana kemasannya. Sederhana saja, ISLAM itu mengajarkan pembelaan kaum lemah. Tinggal bagaimana partai ISLAM mengemas ideloginya sebagai Rahmat bagi alam ini, supaya bisa tegak di seluruh aspek kehidupan.
Waallahu'alam bishshawwab.
Bener tuh bro.. Andai aja ada dragon ball kita cari buat ngidupin pemimpin2 Islam yang udah duluan ke Surga.. huhuhu
ReplyDelete