Kalau yang kamu serukan kepada mereka itu keuntungan yang mudah diperoleh dan perjalanan yang tidak seberapa jauh, pastilah mereka mengikutimu, tetapi tempat yang dituju itu amat jauh terasa oleh mereka. Mereka akan bersumpah dengan (nama) Allah: "Jikalau kami sanggup tentulah kami berangkat bersama-samamu". Mereka membinasakan diri mereka sendiri dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang yang berdusta. (QS. 9 :42)
Ini adalah sebuah catatan tentang seorang hamba yang mendapatkan cahaya dalam pekatnya kehidupan. Banyak yang terjadi, begitu cepat hingga tampak tak berarti. Hijrahku telah membawaku pada sebuah oasis yang menyejukan. Pelepas dahaga jiwa yang gersang. Kini kusadari, bahwa aku harus kembali. Kembali kedalam pekat bersama lentera hati. Tuk menjemput mereka yang masih terbelenggu. Dalam poros dunia dan lingkaran setan.
Ini adalah sebuah catatan tentang resah dan gundah yang menyelimuti diri. Yang sedih karena panggilan hijrah ini masih belum terjawab pasti. Namun kehadiran sahabatlah yang membuatku tetap tegar meski telah terjatuh dalam menapaki tangga kehidupan ini. Terjatuh, lalu berdiri, kemudian terjatuh lagi dan untuk kesekian kali akan terus coba tuk berdiri untuk terus menapaki hari. Karena kehidupan ini begitu berarti dari sekedar meratapi diri. Luruskan niat, azzamkan jiwa ini, lalu melesatlah bagai peluru yang berpacu dengan waktu. Menembus batas-batas sejarah, membakar mimpi dan amarah.
Ini adalah sebuah catatan tentang kuli bangunan peradaban Islam di negeri tercinta Indonesia. Yang menyangga pilarnya dengan Akidah Islam yang lurus dan menyeluruh. Al Quran dan Sunah Rasul adalah rujukan pondasinya. Keimanan yang murni, ibadah yang benar dan bermujahadah adalah penerangannya. Yang semuanya terbingkai dalam kepahaman tentang fikrah Islamiyah yang murni. Di sini untuk kesekian kali kulantangkan Syahadat sekali lagi. Asyhadu alaa ilaaha illa Allahu wa asyhadu anna muhammadu rasulullah. Inilah registrasi Iman untuk ikut berlomba dalam kebaikan.
Untuk para sahabatku, dimanapun kalian berada...
Kuingin kalian tahu bahwa sampai kapanpun diri ini akan terus mengenangmu. Dalam suka duka yang warnai hari-hari kita dulu. Dalam memori yang ungkap begitu banyak cerita. Tentang persahabatan dan cinta. Mari kita berhijrah kawan, Rumah Allah SWT yang begitu indah untuk kita bernaung dibawahnya. Dalam taman-taman syurga, yang pancarkan aroma ilmu. Dalam ikatan Akidah yang kokoh dan tak akan goyah, Bersama ukhuwah sebagai kekuatan terbesar kita.
teramat sangat menyesal ana kenal ama antum akh, kenapa gak dari dulu yah?
ReplyDelete