AlhamduliLLAH, saya sudah meluncurkan blog baru, yang rencana bakal lebih spesifik ngebahas tentang jurnal kehidupan saya, berbagai pengetahuan yang saya terima dan pengalaman yang ingin saya bagikan kepada teman-teman semua.
Isinya lebih seperti buku catatan...designnya juga super simple..thanks to choen yang udah berbagi source codenya. Hmm, tapi tetep bukan berarti blog ini akan di tinggalkan. jadi buat temen2 yang sering mampir disini juga mampir ke blog saya di http://jannah-wearecoming.blogspot.com/
Atau bisa juga klik link disamping.
sekian dan terima kasih banyak atas partisipasinya
::Catatan & Coretan::
...wa amit'haa 'alasy syahaadati fii sabiilika Yaa ALLAH !
Wednesday, April 14, 2010
Monday, February 22, 2010
Sign Of The Last Hour
semalam saya mendengarkan Ceramah yang disampaikan Sheikh Imran N. Hossein yang berkaitan tentang tanda-tanda hari kiamat, judulnya "Dajjal: The False Messiah". Beliau membuka ceramahnya dengan sedikit terisak karena begitu tersentuh dengan kegigihan para relawan untuk mengadakan acara tahunan tersebut. Lalu ucapan terima kasih juga beliau sampaikan kepada guru beliau dan istrinya.
Pembahsan pertama, dimulai dari hadits Arba'in An Nawawi yang kedua. berikut bunyi hadits panjang tersebut
Dari ‘Umar radhiyallahu’anhu –juga- dia berkata: Pada suatu hari, ketika kami berada di sisi Rasulullah, tiba-tiba muncul di hadapan kami, seorang laki-laki yang berpakaian sangat putih dan berambut hitam legam, tidak terlihat padanya bekas-bekas perjalanan jauh, dan tidak seorangpun dari kami yang mengenalnya.
Hingga ia duduk di hadapan Nabi, lalu menyandarkan kedua lututnya ke lutut Nabi dan meletakkan kedua telapak tangannya di atas kedua pahanya. Lalu ia berkata, “Ya Muhammad, khabarkan kepadaku tentang Islam?”
Maka Rasulullah bersabda,
”Islam adalah engkau bersaksi bahwa tiada Ilah yang diibadahi dengan hak, kecuali Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat, membayar zakat, berpuasa di bulan ramadhan, dan engkau berhaji ke Baitullah, jika engkau mampu melakukannya.”
Orang itu berkata, ”Engkau benar.”
Dia (rawi) berkata, “Maka kami pun terheran-heran dengannya. Ia bertanya kepada Rasulullah, namun ia sendiri yang membenarkannya.
Lalu orang itu bertanya lagi, “Khabarkan kepadaku tentang iman?”
Beliau menjawab, “Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari akhir, dan engkau beriman kepada takdir yang baik dan yang buruk.”
Dia berkata, “Engkau benar.”
Lalu ia berkata lagi, “Khabarkanlah kepadaku tentang ihsan?”
Rasulullah bersabda, “Engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihatmu.”
Dia berkata, “Khabarkan kepadaku tentang hari kiamat?”
Beliau bersabda, “Orang yang ditanya tidak lebih mengetahui dari yang bertanya.”
Dia berkata, “Kalau begitu, khabarkanlah kepadaku tentang tanda-tandanya?”
Beliau bersabda, “Budak wanita akan melahirkan tuannya, dan engkau akan melihat orang-orang yang tidak beralas kaki, telanjang lagi miskin, para penggembala kambing saling berlomba-lomba membuat bangunan yang tinggi.”
Dia berkata, “Kemudian orang itu pergi. Lalu aku tidak bertemu (dengan Rasullah) beberapa waktu.
Kemudian Rasulullah berkata kepadaku, “Ya ‘Umar, tahukah engkau siapa yang bertanya tadi?”
Aku menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.”
Rasulullah bersabda, “Dia adalah Jibril, dia datang kepada kalian untuk mengajarkan urusan agama kepada kalian.” (HR. Muslim)
Saya menebalkan 2 kalimat dari hadits diatas karena hal tersebut merupakan inti pembahasan yang dilakukan oleh Sheikh Imran. Ada 2 tanda dari hadits tersebut.
1. Budak wanita akan melahirkan tuannya.
2. orang-orang yang tidak beralas kaki, telanjang lagi miskin, para penggembala kambing saling berlomba-lomba membuat bangunan yang tinggi.
Disini kita ada tanda yang sangat mudah dikenali dan sangat sulit sehingga membutuhkan analisa mendalam. untuk tanda yang sangat mudah adalah tanda yang kedua. Untuk mempermudah, saya akan membagi dua kalimat tersebut.
Yang pertama "orang-orang yang tidak beralas kaki, telanjang lagi miskin, para penggembala kambing". Dan yang kedua "berlomba-lomba membuat bangunan yang tinggi".
"Berlomba-lomba membuat bangunan yang tinggi"
Bersambung InshaALLAH
Pembahsan pertama, dimulai dari hadits Arba'in An Nawawi yang kedua. berikut bunyi hadits panjang tersebut
Dari ‘Umar radhiyallahu’anhu –juga- dia berkata: Pada suatu hari, ketika kami berada di sisi Rasulullah, tiba-tiba muncul di hadapan kami, seorang laki-laki yang berpakaian sangat putih dan berambut hitam legam, tidak terlihat padanya bekas-bekas perjalanan jauh, dan tidak seorangpun dari kami yang mengenalnya.
Hingga ia duduk di hadapan Nabi, lalu menyandarkan kedua lututnya ke lutut Nabi dan meletakkan kedua telapak tangannya di atas kedua pahanya. Lalu ia berkata, “Ya Muhammad, khabarkan kepadaku tentang Islam?”
Maka Rasulullah bersabda,
”Islam adalah engkau bersaksi bahwa tiada Ilah yang diibadahi dengan hak, kecuali Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat, membayar zakat, berpuasa di bulan ramadhan, dan engkau berhaji ke Baitullah, jika engkau mampu melakukannya.”
Orang itu berkata, ”Engkau benar.”
Dia (rawi) berkata, “Maka kami pun terheran-heran dengannya. Ia bertanya kepada Rasulullah, namun ia sendiri yang membenarkannya.
Lalu orang itu bertanya lagi, “Khabarkan kepadaku tentang iman?”
Beliau menjawab, “Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari akhir, dan engkau beriman kepada takdir yang baik dan yang buruk.”
Dia berkata, “Engkau benar.”
Lalu ia berkata lagi, “Khabarkanlah kepadaku tentang ihsan?”
Rasulullah bersabda, “Engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihatmu.”
Dia berkata, “Khabarkan kepadaku tentang hari kiamat?”
Beliau bersabda, “Orang yang ditanya tidak lebih mengetahui dari yang bertanya.”
Dia berkata, “Kalau begitu, khabarkanlah kepadaku tentang tanda-tandanya?”
Beliau bersabda, “Budak wanita akan melahirkan tuannya, dan engkau akan melihat orang-orang yang tidak beralas kaki, telanjang lagi miskin, para penggembala kambing saling berlomba-lomba membuat bangunan yang tinggi.”
Dia berkata, “Kemudian orang itu pergi. Lalu aku tidak bertemu (dengan Rasullah) beberapa waktu.
Kemudian Rasulullah berkata kepadaku, “Ya ‘Umar, tahukah engkau siapa yang bertanya tadi?”
Aku menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.”
Rasulullah bersabda, “Dia adalah Jibril, dia datang kepada kalian untuk mengajarkan urusan agama kepada kalian.” (HR. Muslim)
Saya menebalkan 2 kalimat dari hadits diatas karena hal tersebut merupakan inti pembahasan yang dilakukan oleh Sheikh Imran. Ada 2 tanda dari hadits tersebut.
1. Budak wanita akan melahirkan tuannya.
2. orang-orang yang tidak beralas kaki, telanjang lagi miskin, para penggembala kambing saling berlomba-lomba membuat bangunan yang tinggi.
Disini kita ada tanda yang sangat mudah dikenali dan sangat sulit sehingga membutuhkan analisa mendalam. untuk tanda yang sangat mudah adalah tanda yang kedua. Untuk mempermudah, saya akan membagi dua kalimat tersebut.
Yang pertama "orang-orang yang tidak beralas kaki, telanjang lagi miskin, para penggembala kambing". Dan yang kedua "berlomba-lomba membuat bangunan yang tinggi".
"Berlomba-lomba membuat bangunan yang tinggi"
Bersambung InshaALLAH
WAKE UP CALL !!!
Kini setelah berbagai hal yang kulalui, yang masih kupelajari dan yang masih kutelaah satu persatu. Ada banyak hal yang aku ketahui tentang dunia, yang kadang membuatku bergidik ngeri ketika melihatnya. Dunia, begitu banyak orang mencintainya, mengejarnya, terpedaya olehnya. Menjadikan dunia sebagai tujuan adalah salah satu trend yang telah lama di propagandakan oleh orang-orang yang menentang Hukum ALLAH Azzawajall. Melihat kehidupan hanya dengan satu mata, yaitu dengan mata materialistik. Dan semua itu kini hadir tepat di depan mata kita. Sebuah kenyataan yang tak mungkin kita abaikan.
Saturday, January 2, 2010
Video Editor Canggih di Linux
AlhamduliLLAH, akhirnya selesai juga buat teaser pertama menggunakan opensource software.Teaser ini dibuat menggunakan openshot movie editor, lumayan powerful buat movie editor opensource.
Salah satu keunggulannya yaitu mampu berkolaborasi dengan baik bersama Inkscape untuk membuat title. AlhamduliLLAH ane juga udah upload 2 video pertama yang dibuat menggunakan openshot. bisa langsung nonton disini.
AlhamduliLLAH, untuk permulaaan dari sebuah langkah besar inshaALLAH. Klo mau unduh openshot secara gratis bisa langsung ke sitesnya di sini
Syukran udah baca !!! ^^,
Salah satu keunggulannya yaitu mampu berkolaborasi dengan baik bersama Inkscape untuk membuat title. AlhamduliLLAH ane juga udah upload 2 video pertama yang dibuat menggunakan openshot. bisa langsung nonton disini.
AlhamduliLLAH, untuk permulaaan dari sebuah langkah besar inshaALLAH. Klo mau unduh openshot secara gratis bisa langsung ke sitesnya di sini
Syukran udah baca !!! ^^,
Monday, December 7, 2009
Izinkanku Berbicara Tentang Cinta
BismiLLAH
Ba'da Tahmid wa Shollawat.
Dalam keluhan yang terlontar bersama perihnya mata memandang sebuah fenomena yang tak asing. Sebuah fenomena yang membuat dada terasa diiris pisau tajam. Apakah yang menyakiti hati selain melihat seorang sahabat terus menerus berada dalam kefasikan. Dari jauh kuhanya bisa berkata bahwa jurang itu begitu dalam. Kukatakan bahwa tetaplah berpegang pada tali agama ALLAH. Namun ucapan ini tak lebih dari sekedar ocehan tak berarti dibandingkan dengan bisikan hawa nafsu yang penuh hasrat dan dengki. Dengan angkuh dirinya berkata “tenang kawan....angin ini tak kan sanggup membuatku terjatuh!”.
Mengatasnamakan dakwah untuk mempromosikan diri. Seolah dialah yang paling berahlak islami. Sehingga setiap mata memandang dirinya seolah tanpa cacat, dikagumi, dipuji, dan hingga dilabeli aktivis dakwah sejati. Itukah yang kau kejar kawan? Sebuah title dunia yang fana, sebuah arti dari eksistensi keberadaan dirimu, sebuah bukti bahwa kau telah berkontribusi dalam dakwah, sehingga kau merasa berhak dan layak atas 'ghonimah' yang terkumpul. Maka kefanaan dunia lebih kau kejar ketimbang nikmat syurga yang luasnya melebihi langit dan bumi. Sekali-kali TIDAK kawan ! Semua ini hanya ujian, HANYA UJIAN !!!
Lalu dimana dirimu ketika ummat ini merintih, menjerit karena hidupnya terlampau sulit. Ketika seorang anak Muslim harus menjalani hari-harinya tanpa bekal keimanan. Karena terpaksa harus membantu kedua orangtuanya yang miskin. Bersama panas aspal dan debu jalanan yang menambah dekil kulit dan pakaian mereka. Sedang ketika kita berlebih dalam rezeqi tak pernah kita pedulikan mereka. Lebih baik bagi kita untuk mengundang mereka yang berkelas daripada anak yatim dan orang miskin. Dan kini kau berteriak tentang KEADILAN, keadilan macam apa??? Omong kosong yang coba kau leburkan dengan hawa nafsu agar terlihat elegan di mata akhawat yang mengagumimu.
Dan kini, kau coba persempit makna indah sebuah kalimat “uhibbukum fiLLAH” dengan menjadikannya sebuah ungkapan kasih sayang kepada bukan mahram. Berkelit menggunakan label ukhuwah untuk semata-mata mencari secuil perhatian lawan jenis. Tertunduk mata tetapi lisan dan kata liar bersumber dari jari-jemari dan hawa nafsu. Berteriak “JANGAN DEKATI ZINA !!!” namun hati selalu mengingat sang pujaan fana. Menjadikannya motivasi niat sebuah amal yang fana, sebagaimana kefanaan akan kembali fana. Maka habislah amal dijilat api neraka.
Izinkanku berbicara tentang cinta. Cinta ibarat sebuah pelita dalam sebuah bangunan, yang menjadikan setiap bilik bercahaya benderang. Sehingga terlihatlah pancaran keindahan dari dinding-dinding ukhuwah yang terukir bersamanya ucapan salam dan ungkapan kasih sayang yang tulus karena mengharap keridhaan ALLAH Azzawajall semata. Inilah cinta yang terbangun atas keridhaan seorang hamba terhadap ketentuan ALLAH Azzawajall, atas Deen ini sebagai sistem hidup yang menyeluruh, dan atas utusanNYA yang membawa risalah mulia sekaligus sebagai teladan dalam seluruh aspek kehidupan manusia. Keridhaan yang menjadikan ALLAH dan RasulNYA sebagai prioritas, membela agamaNYA adalah pahala, dan dedikasi hidupnya hanya meraih ridha ALLAH Ta'ala semata.
Inilah cinta yang membawa kenikmatan dalam ketaatan kepadaNYA. Lihatlah Mush'ab bin Umair, si tampan yang lebih memilih bukit uhud yang gersang daripada seluruh wanita cantik quraisy yang mengaguminya. Dalam detik-detik terakhir sebelum syahid, walau dengan giginya dia mampu mengangkat kembali Panji Tauhid dan mengobarkan semangat juang kaum muslimin. Inilah kekuatan cinta sejati, cinta yang bersumber dari ridha Illahi. Memberikan kekuatan untuk bangkit, walau tubuh hancur dan tak utuh lagi.
Kini bangkitlah dari keterpurukanmu, susunlah kembali puing-puing keimanan yang telah kau hancurkan dengan egomu. Ucapkan dengan lantang dari lisanmu kalimat Tauhid yang menggetarkan, lalu tanamkan dengan kokoh didalam hatimu dan implementasikanlah dalam setiap tindakanmu. Teruslah bekerja dan beramal, tebarkan cinta dan pengetahuan. Lakukannlah semua dengan tulus ihklas mengharap ridha Sang Pemilik Cinta dan Pengetahuan. Janganlah mengharapkan balasan dari sesama manusia, tapi berharaplah dari ALLAH Azzawajall. KepadaNYA semua akan kembali, segala hasil yang kita upayakan merupakan kehendakNYA yang tak dapat kita campuri, sedang yang bisa kita lakukan adalah terus beramal dan mengharap keridhaanNYA.
Sebuah tulisan untuk diri saya prbadi, sebagai catatan agar senantiasa mencintaiNYA karena saya juga manusia biasa yang tak pernah lepas dari khilaf dan salah. Sebagai insan yang lemah dan tak berdaya, sudah sepatutnya bagi kita hanya memohon kekuatan kepadaNYA Yang Maha Perkasa.
WaALLAHua'lambishawwab
Ba'da Tahmid wa Shollawat.
Dalam keluhan yang terlontar bersama perihnya mata memandang sebuah fenomena yang tak asing. Sebuah fenomena yang membuat dada terasa diiris pisau tajam. Apakah yang menyakiti hati selain melihat seorang sahabat terus menerus berada dalam kefasikan. Dari jauh kuhanya bisa berkata bahwa jurang itu begitu dalam. Kukatakan bahwa tetaplah berpegang pada tali agama ALLAH. Namun ucapan ini tak lebih dari sekedar ocehan tak berarti dibandingkan dengan bisikan hawa nafsu yang penuh hasrat dan dengki. Dengan angkuh dirinya berkata “tenang kawan....angin ini tak kan sanggup membuatku terjatuh!”.
Mengatasnamakan dakwah untuk mempromosikan diri. Seolah dialah yang paling berahlak islami. Sehingga setiap mata memandang dirinya seolah tanpa cacat, dikagumi, dipuji, dan hingga dilabeli aktivis dakwah sejati. Itukah yang kau kejar kawan? Sebuah title dunia yang fana, sebuah arti dari eksistensi keberadaan dirimu, sebuah bukti bahwa kau telah berkontribusi dalam dakwah, sehingga kau merasa berhak dan layak atas 'ghonimah' yang terkumpul. Maka kefanaan dunia lebih kau kejar ketimbang nikmat syurga yang luasnya melebihi langit dan bumi. Sekali-kali TIDAK kawan ! Semua ini hanya ujian, HANYA UJIAN !!!
Lalu dimana dirimu ketika ummat ini merintih, menjerit karena hidupnya terlampau sulit. Ketika seorang anak Muslim harus menjalani hari-harinya tanpa bekal keimanan. Karena terpaksa harus membantu kedua orangtuanya yang miskin. Bersama panas aspal dan debu jalanan yang menambah dekil kulit dan pakaian mereka. Sedang ketika kita berlebih dalam rezeqi tak pernah kita pedulikan mereka. Lebih baik bagi kita untuk mengundang mereka yang berkelas daripada anak yatim dan orang miskin. Dan kini kau berteriak tentang KEADILAN, keadilan macam apa??? Omong kosong yang coba kau leburkan dengan hawa nafsu agar terlihat elegan di mata akhawat yang mengagumimu.
Dan kini, kau coba persempit makna indah sebuah kalimat “uhibbukum fiLLAH” dengan menjadikannya sebuah ungkapan kasih sayang kepada bukan mahram. Berkelit menggunakan label ukhuwah untuk semata-mata mencari secuil perhatian lawan jenis. Tertunduk mata tetapi lisan dan kata liar bersumber dari jari-jemari dan hawa nafsu. Berteriak “JANGAN DEKATI ZINA !!!” namun hati selalu mengingat sang pujaan fana. Menjadikannya motivasi niat sebuah amal yang fana, sebagaimana kefanaan akan kembali fana. Maka habislah amal dijilat api neraka.
Izinkanku berbicara tentang cinta. Cinta ibarat sebuah pelita dalam sebuah bangunan, yang menjadikan setiap bilik bercahaya benderang. Sehingga terlihatlah pancaran keindahan dari dinding-dinding ukhuwah yang terukir bersamanya ucapan salam dan ungkapan kasih sayang yang tulus karena mengharap keridhaan ALLAH Azzawajall semata. Inilah cinta yang terbangun atas keridhaan seorang hamba terhadap ketentuan ALLAH Azzawajall, atas Deen ini sebagai sistem hidup yang menyeluruh, dan atas utusanNYA yang membawa risalah mulia sekaligus sebagai teladan dalam seluruh aspek kehidupan manusia. Keridhaan yang menjadikan ALLAH dan RasulNYA sebagai prioritas, membela agamaNYA adalah pahala, dan dedikasi hidupnya hanya meraih ridha ALLAH Ta'ala semata.
Inilah cinta yang membawa kenikmatan dalam ketaatan kepadaNYA. Lihatlah Mush'ab bin Umair, si tampan yang lebih memilih bukit uhud yang gersang daripada seluruh wanita cantik quraisy yang mengaguminya. Dalam detik-detik terakhir sebelum syahid, walau dengan giginya dia mampu mengangkat kembali Panji Tauhid dan mengobarkan semangat juang kaum muslimin. Inilah kekuatan cinta sejati, cinta yang bersumber dari ridha Illahi. Memberikan kekuatan untuk bangkit, walau tubuh hancur dan tak utuh lagi.
Kini bangkitlah dari keterpurukanmu, susunlah kembali puing-puing keimanan yang telah kau hancurkan dengan egomu. Ucapkan dengan lantang dari lisanmu kalimat Tauhid yang menggetarkan, lalu tanamkan dengan kokoh didalam hatimu dan implementasikanlah dalam setiap tindakanmu. Teruslah bekerja dan beramal, tebarkan cinta dan pengetahuan. Lakukannlah semua dengan tulus ihklas mengharap ridha Sang Pemilik Cinta dan Pengetahuan. Janganlah mengharapkan balasan dari sesama manusia, tapi berharaplah dari ALLAH Azzawajall. KepadaNYA semua akan kembali, segala hasil yang kita upayakan merupakan kehendakNYA yang tak dapat kita campuri, sedang yang bisa kita lakukan adalah terus beramal dan mengharap keridhaanNYA.
Sebuah tulisan untuk diri saya prbadi, sebagai catatan agar senantiasa mencintaiNYA karena saya juga manusia biasa yang tak pernah lepas dari khilaf dan salah. Sebagai insan yang lemah dan tak berdaya, sudah sepatutnya bagi kita hanya memohon kekuatan kepadaNYA Yang Maha Perkasa.
WaALLAHua'lambishawwab
Subscribe to:
Posts (Atom)