Kini setelah berbagai hal yang kulalui, yang masih kupelajari dan yang masih kutelaah satu persatu. Ada banyak hal yang aku ketahui tentang dunia, yang kadang membuatku bergidik ngeri ketika melihatnya. Dunia, begitu banyak orang mencintainya, mengejarnya, terpedaya olehnya. Menjadikan dunia sebagai tujuan adalah salah satu trend yang telah lama di propagandakan oleh orang-orang yang menentang Hukum ALLAH Azzawajall. Melihat kehidupan hanya dengan satu mata, yaitu dengan mata materialistik. Dan semua itu kini hadir tepat di depan mata kita. Sebuah kenyataan yang tak mungkin kita abaikan.
Hidup di zaman yang penuh kedustaan, disinilah kita kawan. Tersadar dari lamunan yang menyesatkan. Tersadar bahwa kita adalah hamba ALLAH, Tuhan Semesta Alam. Namun, berapa banyakkah dari manusia yang tersadar dari kelalaiannya? Bahkan kita yang sudah sadar masih dapat terjerumus ke dalam tipu daya dunia ini. Kebanyakan kita tidak mau tahu, dan merasa bahwa tidak perlu mengkhawatirkan dosa. Maka kini ketika ahlak moral berada di titik terendah, siapa yang bertanggung jawab atas semua ini? Inilah tugas kita kawan !!! Medan pertempuran itu ada didepan mata kita !!! Maukah kita maju untuk bertarung, atau ketakutan akan meninggalkan dunia yang fana ini membuat kita tak berani mengambil langkah?
Adalah sebuah keputusan yang harus kita ambil secara bijak, dari semua kenyataan yang ada. Bahwa kita adalah mahluk yang diciptakan oleh Yang Maha Pemurah. Yang menjadikan setiap hembusan nafas kita mengalir menuju paru-paru lalu diolah sedemikian rupa tanpa kita sadari sehingga ia menjadi sebuah kekuatan untuk menggerakan tubuh kita. Setiap hembusan nafas yang sesungguhnya adalah sebuah kesempatan untuk kita agar terus mampu menjalani kehidupan. Menjawab setiap ujian dan meninggalkan sebuah jejak peradaban yang kelak akan kita banggakan. Maka adakah kita bersyukur?
Kenyataan hari ini membuat sebuah persepsi kebaikan harus lenyap dari pikiran seseorang. Mental peniru tanpa mau mencari tahu. Apakah hal yang kita lakukan sudah sesuai dengan apa yang diperintahkan ALLAH, ataukah semua hanya keinginan hawa nafsu kita yang tak terbendung? Semua pilihan itu lahir di pikiran masing-masing individu. Ada yang mengabaikan, ada yang terus berjuang menuntut ilmu.
Dan setiap pilihan yang kau tempuh, akan membawamu ke suatu titik yang telah di tetapkan. Ketetapan bahwa setiap kebaikan seberat biji sawi akan mendapat ganjarannya begitu juga sebaliknya, kejahatan sekecil biji sawi pun akan mendapat ganjarannya pula. Kini setelah pengetahuan itu hadir, maukah dirimu menjemputnya? Menjadikannya cahaya yang menemani jalanmu yang gulita. Semoga tulisan ini mampu membuka matamu kawan. Membangunkanmu dari tidur panjangmu. Dan bergabung bersama kami memperjuangkan kebenaran.
WaALLAHua'lambishawwab
WaALLAHua'lambishawwab
No comments:
Post a Comment